10 Balita – Anak di Kabupaten Blitar Positif HIV

positif-mengidap-hiv-ilustrasi-_130701164452-603Kabupaten Blitar, Bhirawa
Sebanyak 10 anak usia 3 sampai 7 tahun di Kab Blitar positif terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV). Hal ini diungkapkan  Manager Case Poliklinik VCT RSUD Ngudi Waluyo Wlingi, Stevanus Budi Wijaya, terhitung sejak tahun 2009 hingga 2014, tercatat 10 anak di Kab Blitar dengan rentang usia 3 hingga 7 tahun teridentifikasi positif terjangkit HIV.
”Jumlah itu berdasarkan data pasien yang diketemukan dan ditangani Poliklinik VCT RSUD Ngudi Waluyo Wlingi,” kata Budi.
Menurut Budi, dari ke-10 anak penderita HIV itu, sebanyak tiga anak telah meninggal dunia, terakhir penderita HIV itu meninggal pada 31 Agustus 2014 lalu di usia yang baru menginjak 4 tahun. Sehingga sampai awal September ini, Klinik VCT RS Wlingi telah menangani tujuh anak penderita HIV yang satu diantaranya baru diketemukan dua hari lalu.
”Untuk anak-anak penderita HIV umumnya mereka tertular dari Ibu positif HIV sejak dalam kandungan, dimana si Ibu sendiri tidak menyadari kalau dirinya telah terjangkit virus mematikan itu,” ujarnya.
Namun, menurutnya, kondisi anak penderita HIV benar-benar bisa diketahui  setelah berusia satu setengah tahun melalui tes darah, sama halnya dengan pasien dewasa  untuk anak-anak metode pengobatannya juga menggunakan ARV (Anti Retroviral Virus)  yang harus diminumkan dua kali dalam sehari.
Diakui Budi, kasus anak penderita HIV di Kab  Blitar seperti fenomena gunung es, sebab masih banyak keberadaan mereka yang belum terdeteksi. Bahkan jumlah yang sudah ditangani saat inipun kurang dari 10%. ”Maka kami melakukan mobile VCT dengan memberikan pelayanan tes serta konseling di Puskesmas, mobile VCT ini sendiri dikhususkan untuk ibu hamil,” terangnya.
Disisi lain, yang menempati peringkat teratas penderita HIV/AIDS di RSUD Ngudi Waluyo adalah  PSK yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi. Bahkan berdasarkan data tahun 2009 hingga Agustus 2014, jumlah penderita HIV/AIDS dari kelompok pelanggan PSK mencapai 182 orang. Mereka mayoritas pria dewasa yang sudah berumah tangga, dimana umumnya sebelum diketahui terjangkit virus HIV mereka bekerja di luar daerah.
”Peringkat kedua pasangan risti yang sampai dengan akhir bulan lalu jumlah penderitanya mencapai 160 orang, dimana kelompok pasangan risti sendiri merupakan ibu rumah tangga  yang umumnya tertular dari suami mereka,” jelasnya lagi.
Sementara sepanjang tahun 2009 hingga 2014 jumlah penderita HIV/AIDS yang telah ditangani RSUD Ngudi Waluyo Wlingi sebanyak 568 orang, dimana 222 orang diantaranya meninggal dunia. Selain kelompok pelanggan PSK, pasangan risti dan WPS, data penderita di RSUD Wlingi diantaranya juga berlatar belakang waria/gay dan pengguna jarum suntik narkotika.
Wakil Ketua DPRD Kab  Blitar, Masykur berharap penanganan HIV/AIDS di Kab Blitar bisa dilakukan pencegahan sejak dini dengan gencar melakukan sosialisasi disemua kalangan. Sebab bukan orang dewasa saja yang menjadi sasaran penyakit mematikan ini, kelompok Balitar juga ikut menjadi korban.
”Pemkab harus lebih giat lagi dalam memberikan sosialisasi pencegahan HIV/AIDS. Sebab jika melihat perkembangnnya sudah sangat membahayakan dan merambah Balita dan anak-anak,” tandasnya. [wap]

Tags: