18 Kepala Daerah di Jatim Diklaim Dukung Prabowo

2-PWNU-jatim-prabowoPKNU Jatim, Bhirawa
Ketua Tim Kampanye Pemenangan Prabowo-Hatta wilayah Jatim Soepriyatno berani memastikan ada 18 kepala daerah setingkat bupati/wali kota yang menyatakan dukungan ke Prabowo-Hatta dalam Pilpres 9 Juli mendatang.
“Untuk nama-namanya masih kami rahasiakan. Mereka kepala daerah yang mendukung Prabowo-Hatta itu ada yang dari parpol koalisi merah putih, ada juga di luar parpol koalisi,” katanya kepada wartawan usai Deklarasi Relawan Pemenangan Capres/Cawapres untuk Prabowo-Hatta di kantor DPW PKNU Jatim, Gedung Astranawa Surabaya, Minggu (1/6).
Menurut Soepriyatno yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Jatim ini, pihaknya telah memohon restu kepada Gubernur Jatim Soekarwo dan Wagub Saifullah Yusuf untuk menjadi ketua tim pemenangan Prabowo-Hatta di Jatim. Ini karena Pakde Karwo -Gus Ipul saat Pilgub Jatim 2013 lalu juga didukung oleh Partai Gerindra. Namun hingga kini belum ada jawaban pasti dari keduanya.  “Kami telah bertemu di Gedung Negara Grahadi beberapa waktu lalu. Tapi hanya diskusi saja, belum sampai ada jawaban pasti,” jelasnya.
Dia memastikan dalam waktu dekat akan melakukan deklarasi tim resmi pemenangan Prabowo-Hatta untuk Jawa Timur di Surabaya. Ada beberapa nama mantan gubernur Jatim yang ikut bergabung dan para kiai khos NU Jatim dalam deklarasi nanti. “Kalau tidak Senin atau Selasa besok deklarasinya. Yang sudah pasti menjadi Ketua Dewan Penasihat Tim di Jatim adalah mantan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI (Purn) Soewarno dan anggotanya ada mantan Bupati Bangkalan Fuad Amien,” tuturnya.
Seperti diberitakan Bhirawa sebelumnya, dua kepala daerah di Jatim terang-terangan memberikan dukungannya pada duet Prabowo-Hatta. Yakni Bupati Jember MZA Jalal dan Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko.
Terpisah Gubernur Jatim Dr H Soekarwo kembali menegaskan tidak akan terlibat sebagai tim sukses salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) 2014. Ketua DPD Partai Demokrat Jatim ini lebih memilih untuk mengurus Jatim dan bersikap netral. “Hingga sampai saat ini saya masih netral. Secara personal saya tetap netral, tapi secara struktural masih menunggu keputusan Pak SBY (Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono),” ungkap Soekarwo.
Pakde Karwo, sapaan lekat Soekarwo, beralasan ingin menjaga keamanan, iklim kondusif sehingga netral adalah langkah terbaik dan bisa berkonsentrasi untuk mengurus masyarakat Jatim. “Kepentingan rakyat Jatim harus saya dahulukan,” katanya.
Sementara itu, menjelang Pilpres 9 Juli mendatang, Pakde Karwo melarang keras para PNS di Jatim terlibat politik praktis. Karenanya, Pakde Karwo menerbitkan Surat Edaran (SE) larangan birokrasi terlibat politik praktis.
Sebenarnya peraturan dari pemerintah terkait larangan birokrasi terlibat politik praktis sudah ada, tapi untuk mengingatkan perlu ada surat edaran baru lagi. Dengan adanya SE ini, maka  para birokrat mulai dari bupati, wali kota, sekda, camat hingga kepala desa akan ingat kembali pentingnya birokrasi netral dalam Pilpres nanti.
Pakde Karwo juga mengakui adanya daya tarik yang kuat dari para calon untuk mengikutkan birokrasi dalam politik sangat besar. Dia memberikan contoh, saat Pileg lalu banyak guru atau kepala desa yang terlibat langsung dalam politik praktik.
“Praktik masif seperti itu harus dihentikan, mereka sudah tidak netral dan hasilnya sangat tidak bagus karena bisa menganggu pelayanan masyarakat. Prinsipnya, pelayanan masyarakat di Jatim tidak boleh terganggu oleh keterlibatan para oknum dalam politik praktis,” tandasnya

Track Record Jelas
Ketua Tim Kampanye Nasional Pemenangan Prabowo-Hatta Mahfud MD meminta kepada masyarakat agar memilih pemimpin yang sudah jelas track recordnya.
“Prabowo-Hatta tahu masalah bangsa ini dan cara menyelesaikannya. Prabowo tegas memimpin. Jangan memperjudikan bangsa ini kepada pemimpin yang belum jelas track recordnya,” tegasnya kepada wartawan saat Deklarasi Relawan Pemenangan Capres/Cawapres untuk Prabowo-Hatta di kantor DPW PKNU Jatim, Gedung Astranawa Surabaya, Minggu (1/6).
Mahfud berterimakasih atas bergabungnya 10 elemen masyarakat Jatim untuk memenangkan Prabowo-Hatta. “Pilpres bukan hura-hura, tapi pemilihan orang yang bertanggung jawab memimpin bangsa 5 tahun ke depan. Bisa membangun masyarakat adil makmur dan  sehat jasmani rohani. Kecukupan ekonomi saat ini masih sangat memprihatinkan, masih 109 juta orang masyarakat masih miskin (data Bank Dunia), pelayanan kesehatan memprihatinkan, lebih dari 80 persen masih pendidikan SD,” jelasnya.
Sementara Ketua Umum DPP PKNU Choirul Anam (Cak Anam) menambahkan, dirinya pada Februari 2013 telah datang ke rumah Prabowo di Hambalang dan menyatakan dukungannya. “Saya tidak merasa takut atau angker terhadap Prabowo, diskusi dengan beliau enak dan bersahabat. Orangnya tegas, tapi hatinya lunak. Ini pemimpin yang unik, karena Prabowo ingin bangsanya maju dan tidak ingin menjadi kacung bangsa lain,” tukasnya.
Terpisah Hamzah ST salah satu pengurus Gerak Aswaja Jatim  menjelaskan bahwa sudah ada 10 elemen yang akan deklarasi dukungan kepada Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Elemen tersebut antara lain Gerak Aswaja,Forsa Jatim, Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Jatim, Forum Kiai dan Santri Jatim, Banteng Putih Jatim, Kiblat Jatim,Kelompok Tani Makmur Jatim, Indonesia Bisa Jatim, Lembaga Ekonomi Mubaligh (LEMI) Jatim, dan SPSI Jatim.?  [cty.iib]

Tags: