2.000 Pedagang Pasar Ngemplak Tulungagung dapat APD Face Shield

Bupati Maryoto Birowo berdialog dengan pedagang yang membawa cucunya saat berjualan di Pasar Ngemplak, Kamis (18/6).

Tulungagung, Bhirawa
Seluruh pedagang Pasar Ngemplak Kota Tulungagung bakal mendapat alat pelindung diri (APD) berupa face shield atau pelindung wajah. Untuk tahap pertama yang menerima sejumlah 250 pedagang.

Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo, Kamis (18/6), mengungkapkan semua pedagang Pasar Ngemplak yang berjumlah 2.000 orang akan mendapatkan face shield. Alat pelindung wajah tersebut merupakan bagian dari protokol kesehatan yang diterapkan di Pasar Ngemplak yang kini menjadi pasar tangguh.

“ Semua pedagang dikasih face shield secara bertahap. Untuk tahap pertama yang diberi 250 pedagang dulu,” ujarnya usai meresmikan Pasar Ngemplak menjadi pasar tangguh bersama sejumlah anggota Forkopimda Kabupaten Tulungagung.

Bupati Maryoto Birowo menyebut dengan status pasar tangguh maka semua aktifitas di Pasar Ngemplak kini harus mengikuti protokol kesehatan menuju new normal saat panedemi Covid-19. “Saat ini perlu kebiasaan baru saat berdagang dan berbelanja di pasar. Harus selalu cuci tangan, jaga jarak dan menggunakan masker atau face shiled. Protokol kesehatan harus dilaksanakan,” paparnya.

Selain itu lanjut dia, untuk memasuki Pasar Ngemplak, para pedagang dan pembeli harus melalui bilik disinfektan dan diukur suhu tubuhnya dengan termogun. “Setelah di Pasar Ngemplak, nanti menyusul Pasar Bandung dan Pasar Ngunut yang akan dijadikan pasar tangguh,” tuturnya.

Soal semakin meningkatnya pasien Covied -19 di Kabupaten Tulungagung yang mencapai 212 orang, Bupati Maryoto menyatakan akan melakukan swab ulang pada semua penderita yang positif tersebut. Masalahnya, ada indikasi instal mesin dan reagen untuk menguji Covid-19 bermasalah sehingga menimbulkan ketidakakuratan.

“Kita koreksi ulang sampai benar. Harapannya nanti yang hasilnya negatif bisa segera pulang,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tulungagung, Imroatul Mufidah, menjelaskan dengan telah ditetapkannya Pasar Ngemplak menjadi pasar tangguh maka semua pedagang harus menggunakan face shield, sarung tangan dan masker yang diberikan secara gratis. “Mereka pun, termasuk pembeli juga harus melalui bilik disinfektan dan diukur suhu tubuhnya sebelum masuk area dalam pasar,” katanya.

Dari sembilan pintu masuk Pasar Ngemplak, lanjut Imroatul, saat ini hanya empat pintu yang dibuka. “Nanti ada tambahan thermogun dua unit lagi yang dibuka menjadi enam pintu,” tuturnya.

Menjawab pertanyaan, mantan Kabag Organisasi Setda Kabupaten Tulungagung ini menyatakan semua pedagang Pasar Ngemplak bisa berdagang setiap hari tanpa harus digilir. Ia menyebut luasan pasar yang mencapai empat hektar masih cukup luas untuk 2.000 pedagang.

“Lokasinya luas dan aman. Matahari juga leluasa masuk. Apalagi sudah pedagang sudah ditata. Termasuk parkir kendaraan,” paparnya. (wed)

Tags: