2019, PT Pertamina EP Asset 4 Siap Tingkatkan Produksi Migas

Jajaran Direksi Pertamina EP sepakat meningkatkan produksi Migas di tahun 2019.

(Ubah Hambatan Menjadi Tantangan dan Peluang) 

Surabaya, Bhirawa
Untuk menunjang target produksi nasional PT Pertamina EP, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) sekaligus Kontraktor Kontrak Kerja Sama di bawah koordinasi SKK Migas memiliki tugas mencari sumber minyak dan gas bumi.
Sementara untuk mencapai target produksi yang telah ditetapkan, PT Pertamina EP senantiasa melaksanakan sinergi antar fungsi baik di level pusat, Asset regional maupun di field. Dan hal ini dilakukan melalui pengelolaan yang ekspansif dan terintegrasi utk mendorong keberlanjutan produksi migas nasional, yang justru menjadi tantangan terberat di industri hulu migas.
Upaya tersebut konsisten dilakukan oleh PT Pertamina EP Asset 4 yang melaksanakan kegiatan pengelolaan lapangan migas di Cepu (Jawa Tengah), Poleng Offshore (Jawa Timur), Sukowati Area (Jawa Timur), Donggi Matindok (Sulawesi Tengah), hingga Papua (Papua Barat).
General Manager Asset 4, Agus Amperianto saat dikonfirmasi Bhirawa, Selasa (1/1) kemaring mengungkapkan kegembiraannya terkait pencapaian positif yang telah berhasil diperoleh di tahun 2018. “Kinerja 2018 Asset 4 sangatlah positif, kami berhasil melampui target WP&B yang ditetapkan dengan produksi minyak 14,085 bopd dari target 13,649 bopd dan gas sebesar 177 MMSCFD dari target 166 MMSCFD. Sementara di tahun 2019, kami optimis dapat mencapai target komitmen produksi minyak sebesar 17,000 bopd dan 169 MMSCFD untuk gas,” terangnya.
Sedangkan Presiden Direktur Pertamina EP, Nanang Abdul Manaf dalam kesempatan lain di kegiatan Town Hall Meeting akhir tahun Pertamina EP beberapa waktu lalu yang juga memimpin Kick Off Meeting Percepatan Rencana Kerja di kantor PT Pertamina EP Pusat yang diikuti seluruh wilayah Asset Operasi dan Lapangan mengatakan setiap pekerja harus dapat mengelola tantangan melalui fokus dalam eksekusi rencana kerja dengan mengimplementasikan budaya HSSE, sinergi antar fungsi dan efektif dalam menggunakan biaya.
Nanang Abdul Manaf menambahkan percepatan rencana kerja adalah satu bagian dari strategi perusahaan untuk mendapatkan hasil produksi lebih dini. “Langkah yang ditempuh adalah dengan mempercepat pekerjaan yang bisa dilaksanakan lebih awal, kami percaya dengan memaksimalkan penggunaan waktu dapat memberikan hasil yang lebih baik,” ujarnya.
Sedangkan kegiatan yang juga dihadiri Direktur Operasi dan Produksi, Chalid Said Salim, Direktur Eksplorasi dan Penemuan Cadangan Baru, Achmad Alfian Husein dan Direktur Keuangan dan Pendukung Bisnis, Fadjar Harianto Widodo.
Dalam kegiatan tersebut juga dijelaskan bahwa target angka produksi berdasarkan usulan WP&B tahun 2019 untuk minyak sebesar 82.500 BOPD dan gas 970 MMSCFD. Seluruh direksi Pertamina EP sepakat bahwa dengan sinergi antar fungsi, baik fungsi core business maupun support, dapat bersama melawati tantangan untuk meningkatkan kinerja Pertamina EP. Semua lini pun memberikan kotribusi terhadap target kinerja operasi tanpa terkecuali.
“Dengan bekerja bersinergi maka Impossible is Nothing, kita harus sepakat dulu terhadap target Perusahaan sehingga mempunyai pemahaman yang sama, lakukan yang terbaik berdasarkan tugas pokok masing-masing,” pungkasnya.
Untuk rincian terkait dengan strategi pencapaian rencana kerja tahun 2019 antara lain terkait dengan aspek HSSE dan fokus eksekusi program kerja pemboran yang sudah direncanakan. “Selain itu kita harus terus memonitor terintegrasi proses pengadaan, monitoring progress fisik dan biaya secara rutin, serta cost effectiveness,” katanya.
PT Pertamina EP mempunyai wilayah kerja yang sangat luas di Indonesia dan didukung dengan sumber daya manusia yang handal. Dengan luasnya wilayah kerja tersebut maka menjadi suatu tantangan dan peluang tersendiri bagi Pertamina EP agar dapat memaksimalkan hasil produksi sesuai rencana kerja yang telah disepakati.
“Kami terus mengingatkan untuk menjalankan operasional dengan excellent serta zero accident. Bagi kami, Safety is Priority, seluruh pekerja dan mitra wajib bekerja dengan memperhatikan kaidah keselamatan kerja. Kerja aman, keluarga pun tenang,” tandasnya. [riq]

Tags: