Pansel Coret 32 Pendaftar Dewan Pendidikan Surabaya

27-logo-dewan-pendidikanDewan Pendidikan, Bhirawa
Persaingan dalam seleksi Dewan Pendidikan Surabaya dipastikan bakal lebih longgar. Ini setelah Panitia Seleksi (Pansel) memutuskan mencoret 32 nama dari daftar calon anggota Dewan Pendidikan. Dengan demikian, pendaftar yang semula berjumlah 86 orang mengerucut menjadi hanya 54 nama.
Ke-32 nama dicoret Pansel lantaran tidak memenuhi syarat dalam seleksi administrasi yang digelar mulai 8 – 15 September lalu. Sementara ke-54 nama yang telah lolos seleksi administrasi itu akan berhak menjadi nominasi dan mendapat kesempatan untuk memaparkan gagasannya seputar pendidikan di hadapan pansel pada 18-19 September.
Anggota Pansel Dewan Pendidikan Surabaya Prof Zainuddin Maliki mengatakan, dalam seleksi administrasi lalu, 63 orang dinyatakan memenuhi syarat. Sementara 23 lainnya dianggap gugur karena tidak mendapat rekom dari organisasi profesi maupun organisasi masyarakat. Bahkan ada juga pendaftar yang berasal dari luar Kota Surabaya dengan lampiran surat yang berisi permohonan lamaran pekerjaan.
“Sesuai ketentuan, pendaftar harus memiliki rekomendasi organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan maupun organisasi lainnya. Dari 86 orang, hanya 63 yang mendapat rekom,” katanya saat ditemui di Kantor Dewan Pendidikan Jatim Jalan Cipunegara Surabaya, Selasa (16/9).
Zainuddin menjelaskan, 63 nama yang lolos selanjutnya diseleksi kembali. Hasilnya, ada sembilan pendaftar yang diketahui belum melengkapi berkas pendaftaran dengan sebuah artikel yang berisi gagasannya terkait dunia pendidikan. Padahal, artikel ini merupakan salah satu syarat penting. Akhirnya, Pansel hanya meloloskan 54 pendaftar.
Menurut dia, Pansel sudah memberikan kesempatan kepada sembilan pendaftar yang belum mengirimkan artikel untuk segera menyusulkan tulisannya. Tapi, kesempatan itu dibuang sia-sia. “Artikel inilah yang nantinya akan dipaparkan gagasannya secara terbuka di hadapan Pansel di Kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya. Sebanyak 54 nama akan kita panggil semua secara bergiliran dalam dua hari,” ujar pria yang juga menjabat Ketua Dewan Pendidikan Jatim ini.
Meskipun 54 nama yang dipanggil sudah dinyatakan lolos seleksi administrasi, bukan berarti semuanya syarat telah dilengkapi dengan sempurna.Sebab, Pansel telah menemukan ada satu peserta yang lolos administrasi namun terindikasi melakukan plagiatisme karya tulis orang lain. Bentuk plagiatisme ini dapat diketahui mulai dari judul artikel, isi, sampai daftar pustaka sama persis dengan karya orang lain. “Dugaan plagiatisme ini belum benar-benar terbukti. Karena itu tetap diloloskan agar saat mengikuti presentasi dia bisa dikonfirmasi Pansel,” tegasnya.
Kenapa pelaku plagiatisme tetap diloloskan? Zainuddin menegaskan, pendaftar ini sudah memenuhi kriteria administrasi, seperti diusulkan oleh organisasi dan mengirimkan artikel. “Kalau tiba-tiba langsung dicoret saat seleksi administrasi, malah bisa bermasalah. Nanti pendaftar ini bisa menuntut,” ungkapnya. Oleh sebab itu, Pansel bakal memastikan apakah pendaftar ini plagiat atau tidak saat pemaparan nanti.
Berdasar penelusuran Pansel, satu orang pendaftar anggota Dewan Pendidikan Surabaya memplagiat karya Teguh Triwiyanto. Artikel ini berjudul Manajemen Pendidik, Tenaga Pendidikan, dan Upaya Memperkuat Karakter Bangsa. Tulisan ini diunggah pada 24 Februari 2013 di blogpribadi milik Teguh Triwiyanto di laman http://teguhtriwiyanto.wordpress.com.
“Kami curiga ketika tulisan artikelnya loncat-loncat. Seperti hanya copy-paste saja. Saat saya coba ketik judulnya di google, ketemu karyanya Teguh Triwiyanto. Bahkan, daftar pustakanya sama,” katanya.
Salah satu pendaftar yang lolos dan bakal memaparkan gagasannya adalah IrĀ  Yuli Poernomo. Dia dijadwalkan melakukan pemaparan pada Kamis (18/9) pukul 08.00-10.00. “Artikel yang saya tulis mengenai perkembangan Dewan Pendidikan yang tertera dalam PP No 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan,” kata pengurus Dewan Pendidikan Surabaya periodesasi sebelumnya ini.
Dia mengaku tanpa beban dalam proses pendaftaran anggota Dewan Pendidikan Surabaya. Jika dinyatakan definitif lolos sebagai anggota Dewan Pendidikan oleh Wali Kota Surabaya, maka dia akan berbuat sebaik- baiknya demi kemajuan pendidikan di Surabaya. Tapi, bila tidak lolos, hal itu tidak akan dipermasalahkan. [tam]

Tags: