dr Setyo Budiono: Asap Fogging Nyamuk Ancam Kesehatan Manusia

Dinkes Jatim, Bhirawa
Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur mewanti-wanti masyarakat agar waspada terhadap efek dari fogging. Pasalnya, pengasapan untuk mencegah wabah demam berdarah dengue (DBD) ini dinilai berbahaya jika tidak dilakukan secara benar.
Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Jatim, dr Setyo Budiono kepada Bhirawa, Kamis (21/2) kemarin. Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk adalah cara yang paling efektif untuk mencegah DBD. Hal tersebut lebih efektif jika dibandingkan hanya melakukan fogging.
“Fogging yang tidak dilakukan secara benar adalah bahaya, karena pada dasarnya cairan yang digunakan untuk fogging adalah racun bagi makhluk hidup, termasuk manusia,” jelasnya.
Ia menerangkan bahwa setiap keluarga harus menjadikan rumah tempat tinggalnya bebas dari jentik. Dengan melakukan pemberantasan sarang jentik minimal seminggu sekali dengan menutup, menguras dan mengubur tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk. “Disamping itu, sebisa mungkin menghindari gigitan nyamuk dengan kelambu atau cairan oles anti nyamuk,” imbuh dr Setyo.
Ia menambahkan, masyarakat semestinya aktif mencegah DBD lewat gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) daripada fogging. Masyarakat juga diminta ekstra waspada dengan demam yang tidak diketahui penyebabnya. “Segera bawa anggota keluarga yang mengalami demam ke petugas kesehatan yang kompeten,” pintanya.
Dikatakannya, nyamuk aedes aegepty sebagai penyebar penyakit tersebut punya perilaku yang khusus, yakni berkembang biak di tempat yang dia sukai di tempat air yang bersih atau jernih. “Agar air yang ada di lingkungan kita terbebas dari jentik nyamuk, kita harus rajin menguras kamar mandi setidaknya seminggu sekali, menguras bak mandi plus menyikat, karena telur nyamuk menempel di dindingnya,” tambahnya.
Perlu diketahui juga, nyamuk ini tidak hanya ada di dalam rumah saja tapi juga di halaman, kalau ada kaleng-kaleng bekas yang kosong sehingga bisa menampung air hujan yang bisa menjadi tempat bertelurnya nyamuk. Belum lagi yang di pedesaan biasanya menggunakan pagar dari bambu, kalau pas memotong bambunya ada ruasnya sehingga bisa untuk tempat menggenangnya air. (geh)

Tags: