5 Parpol Mendominasi, PD-Golkar-Gerindra Bersaing

8-peta-politik-di-jatimPrediksi Hasil Pileg 2014 di Jatim
Surabaya, Bhirawa
Rabu (9/4) besok seluruh warga akan menyalurkan aspirasinya dalam Pileg 2014. Persaingan parpol di Jatim diprediksi akan berlangsung ketat. Tiga parpol lama yakni PDIP, PKB dan Partai Demokrat akan bertarung seru di Jatim.
Sejumlah survei memprediksi, lima partai akan mendominasi perolehan suara. Di luar 3 parpol di atas, dua partai lain yakni Golkar dan Gerindra juga mampu mencuri suara.
Hasil surve menyebut jika dalam Pileg 2009 lalu, Partai Demokrat menjadi jawara dan mampu mengantarkan kadernya di DPRD Jatim dengan 22 kursi, DPRD Kota Surabaya 16 kursi, namun untuk Pileg 2014 akan turun drastis dan diprediksikan hanya masuk ke peringkat lima besar.
Direktur SSC (Surabaya Survey Center) Mochtar W Oetomo memprediksi perolehan suara parpol di Jatim untuk peringkat pertama akan diraih oleh PDIP. Sampai Februari lalu, perolehan suara PDIP ada di kisaran 18-19%. Peringkat kedua diraih oleh PKB yang ada di kisaran 14%. Sedangkan peringkat ketiga bersaing diperebutkan oleh Partai Demokrat, Gerindra, dan Golkar.
“Peringkat ketiga menjadi perebutan tiga partai itu, kisaran 10-13%. Saya memperkirakan sampai saat ini perolehan suara PDIP bisa meningkat sampaiĀ  23%-25%,”ujarnya, Senin (7/4).
Figur Joko Widodo yang diberi mandat sebagai calon presiden PDIP membuat perolehan suara partai ini meningkat. “Memang PDIP banyak dibantu oleh figure Jokowi. Sedang untuk PKB bisa memperoleh suara pada Pileg 2014 sampai 17%,” terang Mochtar.
Dalam analisanya, naiknya suara PKB pada Pileg 2014, dikarenakan PKB selalu diidentikkan dengan nama besar mantan Presiden RI, Abdurrachman Wachid (Gus Dur) dan masyarakat nadhiyin. Tak heran, jika sebelumnya suara PKB hanya menguasai wilayah tapal kuda, Madura dan sebagian pantura, kini wilayah Mataraman yang selalu diidentikan dengan nasionalis mulai tergerus meski tidak telalu signifikan.
Menurut Mochtar, PKB ingin mengembalikan dominasi perolehan suara di Jawa Timur dalam Pemilu Legislatif 2014 sebagaimana pernah dicapai pada 2004 dan 1999. Target itu dinilai realistis karena Jawa Timur merupakan kantong Nahdlatul Ulama, organisasi induk yang melahirkan partai itu sekaligus menjadi basis pendukung tradisionalnya.
Pada Pemilu 1999 dan 2004, PKB memperoleh kursi terbanyak di Jawa Timur, yaitu 23 kursi. Namun, pada Pemilu 2009, partai ini kehilangan 10 kursi sehingga hanya bisa mengumpulkan 13 kursi. Saat itu, Partai Demokrat unggul dengan menyedot suara dari partai-partai lain, termasuk dari PKB.
Berbeda dengan Partai Gerindra yang pada Pileg 2009 di DPRD Jatim hanya mampu meraih 8 kursi, pada Pileg 2014 diprediksi mampu meraih 16 kursi atau naik 100 persen. Naiknya popularitas Partai Gerindra ini dikarenakan figur Ketum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang dalam beberapa survei tingkat elektabilitas dan popularitasnya cukup bagus dan hampir bersaing dengan Jokowi. Apalagi dalam setiap iklannya, selalu menyampaikan gagasan terkait pertanian, kesehatan dan pendidikan. ”Pikiran dan gagasan yang dimiliki Prabowo hampir sama dengan Gubernur Jatim Soekarwo terkait pembangunan ekonomi. Itulah yang membuat masyarakat Jatim tertarik untuk memilih Gerindra,”aku Suko Widodo, pengamat politik dari Unair.
Sementara Partai Golkar dan Demokrat tengah bersaing untuk dapat meraih urutan ke empat dan kelima. Karena itu dalam setiap kampanye, hampir seluruh petinggi Partai Golkar selalu mengingatkan kejayaan ketika partai ini berkuasa di zaman orde baru. Sedang Partai Demokrat, hampir tidak ada figur yang mampu mendongkrak suara dalam Pileg 2014. Kecuali di Jatim masih ada nama Gubernur Jatim Soekarwo yang mampu mendongkrak suara Demokrat meski tidak terlalu signifikan.

10 Parpol Lolos
Sementara itu survei Jaringan Suara Indonesia menyebutkan hanya 10 partai politik yang akan lolos Parlementary Treshold (PT) atau ambang batas parlemen sebesar 3,5% dalam Pemilu 2014. “Dari 10 partai itu, PDIP diprediksi menjadi pemenang dengan memperoleh suara 24,7% secara nasional,” kata Direktur Eksekutif JSI Widdi Aswindi di Jakarta kemarin.
Dia mengatakan 10 parpol yang lolos parlementary treshold akan membuat demokrasi di Indonesia lebih stabil. Menurut dia dengan prediksi perolehan suara PDIP dalam survei itu, maka partai tersebut diperkirakan akan menjadi pemenang Pemilu 2014.
Selain itu, Widdi menjelaskan, secara nasional posisi kedua diikuti Partai Golkar dengan raihan 18%, Gerindra 11,8%, Demokrat 9% dan PKB 7,9%. “Posisi berikutnya ada PAN 6,5 persen, Hanura 6,1 persen, PPP 5,4 persen, Nasdem 4,4 persen, PKS 4,3 persen serta PKPI dan PBB masing-masing 0,9 persen,” ujarnya.
Pengamat politik Universitas Indonesia Adrinof Chaniago menambahkan bahwa prediksinya perolehan suara tiga parpol teratas tidak berubah yaitu PDIP, Golkar dan Gerindra. Namun menurut dia, ada kemungkinan posisi Gerindra disalip Partai Demokrat tergantung situasi politik yang berkembang nanti.
“Tapi bisa saja Gerindra disalip Demokrat, namun saya yakin urutan besar itu tidak akan berubah,” katanya. Di posisi empat dan lima, menurut dia, kemungkinan besar terjadi perebutan antara Demokrat dan PKB. Andrianof mengatakan urutan keenam dan ketujuh akan terjadi perebutan antara Hanura dan PPP. Pengumpulan data dalam survei ini dilakukan pada 24-30 Maret 2014 dengan teknik multistage random sampling. Jumlah sampel dalam survei itu sebanyak 1.200 responden dengan “margin of error” kurang lebih 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. [cty.ira]

Tags: