800 Ribu Anak Jatim Alami Gizi Buruk

indexSurabaya, Bhirawa
Kasus gizi buruk di Jatim masih tinggi setiap tahunnya. Dari data Persatuan Ahli Gizi(Persagi) Jatim, dalam kurun waktu 3 tahun terhitung sejak tahun 2010, kasus gizi buruk mengalami peningkatan 2 persen, yakni dari 18 persen menjadi 20 persen pada tahun 2013.
Data tersebut juga  menjabarkan, dari 2,4 juta anak di Jatim, ada 800 ribu anak yang mengalami gizi buruk pada tahun 2013. Bahkan sebelumnya, di tahun 2009 hingga tahun 2010, Jatim menyumbang hingga 14 ribu kasus gizi buruk.
Wilayah pulau Madura dari Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, Situbondo, Malang, Pasuruan, Bondowoso dan Surabaya, masih mendominasi kasus gizi buruk di Jatim setiap tahunnya.
Ketua Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) Jatim Andrianto mengatakan, faktor utama terjadinya kasus gizi buruk adalah kurangnya tingkat pengetahuan masyarakat yang rendah, kemiskinan, dan faktor makanan yang tidak sehat. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang salah dalam memberikan asupan gizi kepada anaknya sehingga banyak dari anak di Jatim tidak mendapatkan gizi yang tepat.
Dijelaskannya, sebesar 39,6 persen data yang dimiliki Persagi menunjukkan sebab karena orang tua tidak berpengetahuan cukup. Sedangkan alasan kemiskinan hanya mencakup 21 persen. Misalkan saja orang tua tidak faham tentang makanan sehat dan bergizi, sehingga berakibat kasus gizi buruk.Kedepan ia berharap dengan diketahuinya kasus gizi buruk dapat memperkuat peran serta masyarakat khususnya orang tua untuk bersama-sama menjaga pola gizi dan asupan anaknya.
Selain itu juga orang tua harus memperhatikan jumlah dan kualitas makanan yang akan dimakan oleh anak . ”Jangan sampai orang tua memberikan makanana seadanya karena makanan uang baik harus dilihat, berapa jumlah nasinya, lauknya dan sayurannya dalam sekali makan,” ungkapnya.
Oleh sebab itu dirinya menyarankan pada semua orang tua yang memiliki balita untuk tetap aktif memeriksakan anak ke posyandu. Karena menurut pakar gizi satu ini konsep posyandu ini sangat bagus karena bisa memantau berat badan anak, sehingga dapat diketuhui tentang kecukupan gizinya. “Jadi orang tua harus aktif untuk periksakan berat badan dan pertumbuhan anaknya,” pungkasnya. [dna]

Sebaran Anak Gizi Buruk

Jumlah Anak( di bawah 12 tahun)  2,4 juta anak
Anak penderita gizi buruk 800 ribu anak (2013)
14.000 ( 2009 hingga 2010)
Wilayah terparah  pulau Madura ( Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep) Situbondo, Malang, Pasuruan, Bondowoso , Surabaya.

Keterangan Foto : Balita penderita gizi buruk sedang berbaring ranjang RSUD dr Soewandhi Surabaya.

Rate this article!
Tags: