Agar Bangkit Kembali pada New Normal, Nasabah Ultramikro Layak Diberi Stimulus

Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun

Jakarta, Bhirawa.
Anggota Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun (Golkar) minta, pemerintah memulihkan sisa utang para nasabah Ultramikro dan dijadikan bantuan stimulus. Hal ini, diyakini bisa membantu pelaku usaha kecil untuk kembali bangkit di era New Normal. 

“Yang outstanding pinjamannya tinggal 20% sampai 30%, hendaknya digeser sebagai bantuan stimulus kepada nasabah ultramikro. Kredit ultramikro kan hanya Rp5 juta. Jika tinggal 20% sampai 30%, paling sisa Rp2 juta. Kenapa pemerintah masih mau menagih? Lebih baik digeser jadi bantuan stimulus saja untuk ultramikro ini. Supaya bisa bangkit kembali, di New Normal ini,” ungkap Misbakhun, wakil rakyat dari daerah pemilihan Pasuruan-Jatim. dalam diskusi virtual dengan Senior Economist BNI Ryan Kiryanto dan praktisi seni Uci Sucita, akhir pekan.

Misbakhun mengaku telah menyampaikan usul ini kepada pemerintah. Namun pihak eksekutif masih menimbang-nimbang usulan ini. Menurut dia, UMKM menjadi pihak yang paling terpukul akibat pandemi Covid-19. Karena nya dia menyarankan agar pemerintah melakukan variasi stimulus bagi mereka. Misal nya, para pelaku UMKM seperti pedagang kakilima, pemilik kios pasar, bengkel kecil, maupun usaha di ruko-ruko, agar diberi stimulus berupa listrik gratis. Jika perlu, negara yang membayar taruhan listrik bagi pelaku UMKM.

“Banyak negara yang membebaskan tagihan listrik bagi usaha kecil dan pemerintah yang membayar pada PLN. Ini kan kantong kanan kantong kiri nya pemerintah ? Saya usulkan, para ultramikro itu hanya membayar 6 bulan saja,” tambah Misbakhun.

Dia berharap, uang yang seharusnya untuk membayar listrik, bisa dipakai untuk melangsungkan kehidupan dan usahanya. Misalnya, kalau sebuah ruko mesti bayar listrik Rp3/4 juta sebulan. Paling tidak dia bisa hemat biaya listrik , penurunan usaha bisa ditahan sedikit, dengan tidak disuruh bayar listrik. Hal ini perlu, karena apa ? Dampak yang seperti ini dirasakan oleh dunia usaha.

“Selain memberikan stimulus yng bervariasi, selain membebaskan tagihan listrik, negara sebaiknya juga menanggung kredit kendaraan yang dipakai untuk berusaha. Kalau perlu, pedagang yang punya tagihan motor, mobil, tentunya mobil buat usaha, bukan Mercy, kalau perlu pemerintah membantu membayar cicilan nya,” tambah Misbakhun. (ira)

Tags: