Hari Kunjung Arsip Disambut Meriah Guru – Siswa

SAMSUNG CSCSurabaya, Bhirawa
Badan Perpustakaan dan Kearsipan (Bapersip) Provinsi Jawa Timur memperingati Hari Kearsipan Nasional ke-43 dengan mengundang siswa-siswa sekolah dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Peringatan Hari Kearsipan Nasional yang dikemas dalam bentuk Hari Kunjung Arsip mendapat respons positif dari para siswa dan guru pendamping. Kegiatan yang dilaksanakan tanggal 26 Mei sampai 2 Juni 2014 ini berlangsung di di ruang pamer arsip ini.
Bulan Mei menjadi hari istimewa bagi insan kearsipan karena merupakan Hari Kearsipan Nasional yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2014. Penetapan Hari Kearsipan Nasional oleh Arsip Nasional didasarkan pada dikeluarkannya Undang-Undang  Nomor 7 Tahun 1971 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kearsipan tanggal 18 Mei 1971. Keluarnya peraturan perundangan tersebut  menjadi momentum penting bagi perkembangan kearsipan di Indonesia. Pencanangannya sendiri dilakukan Arsip Nasional Republik Indonesia (Anri) pada tanggal 18 Mei 2006.
Di bawah kepemimpinan Drs. A. Mudjib Afan, MARS, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur memanfaatkan moment tersebut  dengan kegiatan Hari Kunjung Arsip. Tujuannya adalah untuk memperkenalkan arsip kepada siswa-siswa sekolah dasar hingga menengah atas, menambah wawasan pengetahuan sejarah dalam bentuk audio visual, meningkatkan inspirasi siswa, sekaligus menarik minat para siswa untuk lebih mencintai  sejarah bangsanya.
Kegiatan yang dilakukan dalam Hari Kunjung Arsip ini adalah pameran arsip foto dan pemutaran arsip film dokumenter. Melalui kegiatan ini diharapkan  rasa nasionalisme generasi  muda akan meningkat dan tidak mudah luntur. Mereka jadi paham bagaimana bangsa Indonesia memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaannya. Ini sangat penting untuk meningkatkan rasa bangga sebagai bagian dari bangsa ini.
Kegiatan yang dilaksanakan selama empat hari dihadiri oleh 517 siswa beserta guru pendampingnya dari 10 sekolah di Surabaya, yaitu SDN Panjang Jiwo 2, SMPN 39, SMP Universitas Tujuhbelas Agustus, SMP Unitomo, SMAN 14, SMAN 16, SMA IPIEMS, SMK IPIEMS, SMA universitas Tujuhbelas Agustus, dan SMK Mahardika.  Antusiasme sekolah untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut sangat besar, namun sayangnya waktu penyelenggaraan dirasa sangat singkat.
“Kami senang sekali berkesempatan mengunjungi pameran arsip dan membawa siswa melihat pemutaran arsip film tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia secara gratis. Ini kesempatan langka. Kami berharap kegiatan ini bisa dilakukan secara berkelanjutan sebagai kegiatan pembelajaran siswa di luar kelas, khususnya tentang pelajaran sejarah, ” harapan salah seorang guru pendamping.
“Pelajaran sejarah jika hanya dari buku akan membosankan anak-anak dan tidak menarik minat mereka, ” tambahnya.  Harapan tersebut bergayung sambut dengan keinginan penyelenggara kegiatan, Drs. Syawal, MM. yang dimotori Diah Ismiatun dan kawan-kawan di bagian Pelayanan Arsip.
“Ke depan kita akan agendakan secara rutin dan akan kami upayakan peningkatan dalam penyelenggaraannya sehingga bisa lebih bervariasi bentuk kegiatannya,” ujar Drs. Syawal, MM. menyambut baik harapan tersebut.  [wwn]

Tags: