Ahmad Nadhir: Dua Nenek Tunanetra di Gresik dapat Bantuan

Wakil Bendahara PCNU Gresik, Ahmad Nadhir seeahkan bantuan

Gresik, Bhirawa.
Nasib dua nenek bersaudara yang tidak bisa melihat (tunanetra), asal Dusun Karang Ploso, Desa Klampok, Kecamatan Benjeng. Bernama Sima (90) dan Siti (86), terus berdatangan kali ini, dari Wakil Bendahara PCNU Gresik, Ahmad Nadhir.
“Nuwun sewu mbah, sambil sedikit merendahkan tubuhnya saat masuk ke rumah tua yang masih terbuat dari kayu tersebut. Mudah-mudahan mbah Sima dan mbah Siti diberikan kesehatan selalu, sangat prihatin terhadap kondisi dua nenek tua yang hidup bersama dengan keterbatasan penglihatan ini. Dalam kondisi demikian, pemerintah seharusnya bisa hadir lebih maksimal.” Ujar Ahmad Nadhir.
Tidak jaminan kesehatan dan bantuan lainnya, pemerintah juga diharapkan mengalokasikan program bedah rumah. Apalagi program tersebut diketahui sangat banyak di Kabupaten Gresik,
kebetulan saya juga sebagai ketua partai. “Jadi nanti saya akan coba berkoordinasi dengan teman-teman di dewan, terkait usulan bedah rumah ini. Imbuh Ahmad Nadhir yang juga sebagai Ketua DPC PPP Gresik.
Sementara Kasman tetangga nenek Sima dan Siti, Kasman mengatakan, bahwa untuk tawaran bedah rumah sejatinya pernah ada. Namun terpaksa ditolak, karena ongkos tukang dibebankan kepada pemilik rumah.“Digawe mangan wae susah, opo maneh mbayari tukang. Yo wes omah sakonoe wae (Untuk kebutuhan makan saja kekurangan, tapi disuruh bayar tukang. Ya lebih baik tidak usah, biar begini saja),” ucapnya.
Terpisah Kades Klampok Darman mengatakan, bahwa untuk program bedah rumah dari desa memang belum menjangkaunya. Ada beberapa pertimbangan, di antaranya terkait kemampuan anggaran dan syarat administrasi yang mewajibkan pemilik rumah harus tercatat sudah berkeluarga.
Selain kondisi rumah nenek Sima dan Siti masih dianggap layak dibandingkan beberapa rumah warga lainnya. “Tapi nanti akan coba kami tinjau lagi, sehingga mungkin tahun depan bisa diusulkan,” jelasnya, dengan didampingi Kepala Seksi Kesejahteraan (Kesra) Desa setempat.
Adapun kepedulian pemerintah terkait urusan kesehatan dan bantuan kemiskinan, diakui sudah tercover. Nenek Sima dan Siti adalah penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH), serta memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS). [kim]

Tags: