Ajarkan Moral dan Agama, Machfud Arifin Perhatikan Nasib Guru Ngaji

Surabaya, Bhirawa
Kiprah guru ngaji sangat besar dalam menanamkan nilai-nilai agama dan moral. Karena peran sentralnya dalam pembibitan moralitas, itulah yang menjadikan Calon Wali Kota Surabaya Irjen Pol (purn) Machfud Arifin benar-benar memperhatikan nasib mereka.
Dan menjelang hari raya Idul Fitri 1542 hijriyah, para guru ngaji diberi santunan berupa sembako dan uang tunai oleh Machfud Arifin. Santunan ini diberikan karena para guru ngaji menjadi profesi yang terdampak pandemi covid-19. Selain menerima santunan, para guru ngaji ini mengeluhkan tentang kesejahteraannya kepada Machfud Arifin.
Salah satu guru ngaji Kecamatan Sambikerep Ustadz Sumiaji mengaku, kepedulian Machfud Arifin terhadap guru ngaji menjadi penyejuk hati menjelang lebaran di tengah pandemi covid-19. Sebab, guru ngaji juga terdampak virus corona.
“Alhamdulillah kami guru ngaji berterimakasih kepada pak Machfud, karena kepeduliannya yang sangat besar kepada guru ngaji,” ujarnya, Sabtu (22/5).
Menurutnya, peran guru ngaji dalam mengajar al qur’an, menanamkan nilai-nilai akhlak, dan ajaran islam sangat besar. Selain itu, mereka juga melahirkan pemimpin yang bisa mengerti keadaan masyarakat lapis bawah.
“Pemimpin semacam itu moralnya terjaga, punya dedikasi, tanggung jawab, mau memperbaiki negeri khususnya Surabaya,” ucapnya.
Mengingat perannya yang cukup besar, Ustadz Sumiaji meminta Machfud Arifin memperhatikan kesejahteraan para guru ngaji. Memang perhatian pemkot ada, tapi itu hanya tunjangan kepada para guru, sementara operasional lembaga belum diperhatikan.
“Pada masa covid ini kami juga ada kesulitan di dalam pelaporan, karena harus menggunakan IT. Sementara penguasaan IT guru ngaji 10 persen ke bawah, belum lagi aturannya banyak, belum selesai kita ikuti, ada aturan baru lagi, kita ngak mampu,” cudhatnya kepada Machfud.
Ustadz Sumiaji mengaku sudah diberi tutorial, tapi para guru ngaji butuh diajari secara face to face. Karenanya, dia berharap kepada Machfud Arifin setelah menjadi wali kota mempermudah aturan kepada guru ngaji dan memperhatikan nasib guru ngaji.
“Kita dapat Rp 400 ribu dari pemkot per bulan, masih ada potongan 3 persen, kami berharap kepada pak Machfud agar kondisi kesejahteraaan kami diperhatikan,” ungkapnya.
Para guru ngaji memiliki harapan besar kepada Machfud Arifin. Dengan visi-misi yang pro rakyat, serta program andalan yang bagus, Machfud Arifin diyakini mampu membawa Surabaya lebih bagus ke depannya. “Dengan pengalaman beliau menjadi kapolda tiga kali memberi bekal menjadi sosok pemimpin yang didambakan di Surabaya,” tukasnya.
Sementara itu, Machfud Arifin memandang, guru ngaji yang tidak faham IT harus dibantu oleh petugas di tingkat kecamatan atau orang yang ditugasi mengisi laporan para guru. Jadi pendampingan kepada mereka sangat penting.
“Kasihan mereka ini harus diperhatikan, karena mereka mengajarkan agama dan moral, harus diutamakan,” terangnya.
Tokoh asli Suroboyo ini memandang, pintar saja tidak cukup, harus diimbangi dengan moral. “Buat apa orang pintar tapi moralnya ngak bagus, ngak ada gunanya, nilai ketawaduan itu sangat penting untuk membangun negeri,” tandasnya.(dre)

Tags: