Akses Tiga Fitur Belajar Sekaligus dalam Satu Kali ‘Klik’

Zamroji menunjukkan aplikasi media pembelajaran berbasis digital karyanya. [adit hananta utama/ bhirawa]

Zamroji menunjukkan aplikasi media pembelajaran berbasis digital karyanya. [adit hananta utama/ bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Belajar tentang sejarah seperti mendengar dongeng, mudah sekali mengundang rasa kantuk. Terlebih jika sang guru menjelaskannya dengan cara yang sangat konvensional, guru ceramah, muridnya anteng mendengar. Padahal belajar sejarah juga bisa mengasyikkan jika caranya tepat. Salah satunya ialah dengan menggunakan media pembelajaran berbasis digital.
Salah seorang mahasiswa Universitas Dr Soetomo (Unitomo) Surabaya, Zamroji dari jurusan Teknik Informatika ini sukses mengagas media pembelajaran berbasis digital untuk mata pelajaran sejarah. Dalam media tersebut, Zamroji menyajikan tiga fitur sekaligus. Pertama fitur film dokumenter peristiwa bersejarah, kedua fitur buku-buku sejarah dan ketiga adalah fitur game kuis seputar sejarah.
“Cukup klik satu program media pembelajaran ini, siswa atau guru langsung bisa mengajarkan sejarah dalam tiga pilihan fitur,” tutur Zamroji saat ditemui dikampusnya, Kamis (20/3). Dengan media semacam ini, siswa dipastikan betah berlama-lama belajar sejarah.
Khusus untuk fitur game kuis, mahasiswa asal Kabupaten Mojokerto itu mengatakan terdapat cerita mengenai persitiwa-peristiwa bersejarah di Surabaya. Salah satunya ialah perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit Surabaya. Dalam skenarionya, kuis terbagi dalam tiga level. Level pertama, user mendapat sejumlah pertanyaan yang harus dijawab dengan memilih gambar yang tersedia secara acak. Jika semua terjawab dengan benar, di level satu dia akan mendapat reward sebuah bom. Naik di level kedua, user  diminta menjawab soal pilihan ganda. Jika sukses dia akan mendapat reward berupa kunci. Terakhir, di level ketiga user juga diminta menjawab langsung dua pertanyaan dalam satu soal.
“Di level ketiga jika user juga menang, maka dalam gambarnya akan muncul animasi perobekan bendera Belanda di Hotel Majapahit. Jadi ceritanya, bom di level satu untuk menyerang, kunci di level dua untuk membuka hotel, dan terakhir berarti menang,” ungkap dia.
Materi-materi dalam aplikasi media ini bersumber dari mata pelajaran sejarah kelas 2 SMP. Namun karena terdapat film dokumenter yang menarik, Zamroji mengaku jika siswa SD pun dapat menikmati beberapa fiturnya.
Untuk membuat karya semacam ini, Zamroji butuh waktu sekitar 1,5 bulan saja. Caranya, semua materi animasi terlebih dulu digambar melalui photo shop, setelah itu dirangkai dalam adobe flash player. “Karena software yang digunakan sederhana, untuk mengaplikasikannya pun mudah. Setiap orang pasti bisa,” tutur dia.
Media ini, kata Zamroji, sebelumnya juga pernah dicoba untuk dapat dinikmati para siswa di beberapa sekolah di Mojokerto. Hasilnya, para siswa cukup antusias untuk mengikuti pembelajaran tersebut. “Alhamdulillah semua senang dan suasana belajar menjadi hidup,” pungkas dia.[tam]

Tags: