Anak Jalanan Diberikan Latihan Keterampilan

Kepala Dinas Sosial Jatim, Drs Sudjono MM sedang melihat anak jalanan yang diberikan pelatihan ketrampilan otomotif.

Kepala Dinas Sosial Jatim, Drs Sudjono MM sedang melihat anak jalanan yang diberikan pelatihan ketrampilan otomotif.

Pemprov, Bhirawa
Saat ini, jumlah anak jalanan (anjal) di Jatim, sebanyak 3.150 anak. Mereka menyebar di jalanan Jatim dengan berbagai kegiatan, terutama mengamen. Kondisi ini memang cukup memprihatinkan. Jika dibiarkan, maka  sangat membahayakan. Menilik hal itu, maka Dinas Sosial Jatim  memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan ketrampilan.
Menurut Kepala Dinas Sosial Jatim, Drs Sudjono MM mengatakan, posisi anak jalanan (anjal) sangat rentan terhadap masalah-masalah sosial, karena waktu mereka lebih banyak di jalanan.
“Memang, kegiatan mereka positif, seperti jualan koran, ngamen dan sebagainya. Tapi mereka rentan dengan masalah sosial. Untuk itu harus ada pemberian bekal kemandirian pada anak jalanan. Selain itu masih tetap harus ditopang dengan operasi penertiban secara insentif agar mereka tidak kembali ke jalan,” katanya.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinsos Jatim memberikan pelatihan ketrampilan yang terbagi menjadi dua bidang yaitu  di bidang perbengkelan dan bidang tata boga. Untuk pelatihan ketrampilan perbengkelan dilakukan di JSTC (Jansen Skill Traning Center) Surabaya. Selain diberi pelatihan di JSTC Surabaya, ada juga anjal yang dibina di SKB Kota Malang.
Saat ini ada 80 anak jalanan yang menerima pelatihan ketrampilan, yaitu 40 anak dibidang otomotif dan 40 anak dibidang tata boga. Pelatihan terbagi menjadi dua angkatan, setiap angkatan bisa mencapai 12 anak.
Pemberian pelatihan ketrampilan patut dilakukan karena anjal salah satu sasaran program percepatan Dinas Sosial Jawa Timur.
“Selain diberikan pelatihan ketrampilan juga diberikan peralatan. Dari pelatihan ini diharapkan mereka punya kegiatan yang lebih terarah dan terhindari dari permasalahan sosial di jalanan, seperti jadi anak nakal dan sebagainya,” katanya.
Sujono menambahkan, kegiatan ini untuk memotivasi anjal agar tidak di jalanan lagi, bisa lebih mandiri, dan mempunyai keterampilan sesuai bakat minatnya.
“Anjal juga bisa menunjukkan eksistensinya di berbagai profesi, seperti halnya menjadi dokter, tenaga ahli, guru dan sebagainya. Sudah banyak anjal yang sukses setelah mendapat pelatihan khusus,” ujarnya.
Setelah pelatihan, Dinsos Jatim melalui UPT-nya juga akan mengawal serta mendampingi para anjal ini, sehingga bantuan yang diberikan bisa optimal dan dimanfaatkan sesuai peruntukannya.
Hingga saat ini sudah banyak anjal yang suskses membuka usaha mandiri setelah mendapat pelatihan.  Setidaknya ada 700 anak jalanan sudah terdidik. [rac]

Tags: