Anggarkan Rp16 M, Jembatan Kaca Seruni Point Bromo Tengger Semeru Segera Dibangun

Maket jembata kaca di Seruni Poin Bromo.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Probolinggo, Bhirawa
Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah menyelesaikan permasalahan-permasalahan untuk pembangunan Jembatan Kaca di Seruni Point Bromo Tengger Semeru Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.

Pembangunan jembatan dengan ketinggian 80 meter itu, dianggarkan sekitar Rp 16 miliar. Kepastian rencana pembangunannya disampaikan dalam rapat koordinasi persiapan pelaksanaan pembangunan jembatan kaca di Pendapa Prasaja Ngesti Wibawa Kabupaten Probolinggo.

Joko Purnomo, Perekayasa Madya mewakili Kepala Balai Geoteknik Terowongan dan Struktur Kementerian PUPR RI, Kamis (21/10) mengatakan, segala permasalahan pembangunan jembatan kaca ini sudah dilalui.
Pembangunannya diperkirakan bisa dimulai bulan depan.

Dalam pembangunan jembatan kaca tersebut terdapat area-area strategis. Yaitu terminal wisata yang terdiri dari tempat parkir, bangunan multi fungsi, amphitheater dan gate jembatan kaca. Di lokasi tersebut juga terdapat shuttle area terdiri dari finish point yaitu cafe dan area penjemputan manjakan para pengunjung jembatan kaca sembari menikmati pemandangan perbukitan dan Gunung Bromo.

Jembatan Kaca Seruni Point didesain tipe jembatan suspended-cable dengan panjang bentang 120 meter dan kedalaman jurang kurang lebih 80 meter, ukuran lantai memiliki lebar 1,8 meter dan 3 meter. Untuk fondasinya dari tiang bor dan sumuran, material yang digunakan adalah kaca dengan pengaman berlapis SGP. Struktur kaca pengaman berlapis (laminated glass) terdiri dari dua lembar kaca atau lebih yang direkatkan satu sama lain menggunakan satu atau lebih lapisan laminasi (interlayer).

Dalam pengujian lantai kaca terhadap beban rencana 3 mm dengan tegangan 12 MPa belum terdapat kerusakan pada kaca. Uji hancur kaca 1st break mencapai 6.29 ton defleksi 20.8 mm (bagian pertama). Untuk bagian kaca kedua berkemampuan 3.98 ton defleksi 35.9 mm. Dari hasil uji kaca menjadi serpihan tetapi tidak lepas dari interlayernya, setelah kedua lapisan kaca pecah, lapisan interlayer SGP masih mampu menahan beban.

Program yang dilakukan pemerintah pusat ini telah disupport penuh oleh OPD terkait Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Untuk pemenangan proyek pembangunan jembatan kaca sudah ada dan siap pengerjaan. Hanya tinggal menunggu turunnya SPMK.

“Untuk kelancaran proses pembangunannya, Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur
Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama Pemerintah Kabupaten Probolinggo akan melakukan sosialisasi publik,” katanya.

Tahap pengerjaannya dalam kurun waktu 11 bulan dengan 2 (dua) anggaran yaitu anggaran tahun 2021 dan anggaran tahun 2022. Terdapat kemunduran Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) disebabkan terdapat beberapa lahan yang masih proses penyelesaian ijin pembebasan lahannya.

“Mohon kerjasamanya Pemkab Probolinggo untuk melakukan percepatan proses kepengurusan lahan, sehingga lebih cepat pula turunnya Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) tentang pembangunan jembatan kaca Seruni Point,” jelasnya.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono menyampaikan sangat mendukung penuh progres pembangunan jembatan kaca di Seruni Point. Hal terpenting adalah pembangunan jembatan kaca harus benar-benar berkualitas dan terjamin keamanannya. Koordinasi dan komunikasi terus dilakukan dengan tim yang menangani pembangunan jembatan kaca.

“Semoga pembangunan jembatan kaca ini membawa manfaat dan dapat dinikmati oleh masyarakat luas pada umumnya. Keuntungan lain adalah dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya masyarakat Bromo Tengger Semeru,” katanya.

Kegiatan tersebut merupakan tindaklanjut surat dari Kepala Balai Geoteknik, Terowongan dan Struktur Nomor : UM 0102/Bb36/124 tanggal 14 Oktober 2021 tentang akan dilaksanakannya Pembangunan Jembatan Kaca di Kawasan Seruni Point yang berada di Desa Ngadisari Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.

Koordinasi dan sosialisasi yang bertujuan untuk penerapan jembatan lantai kaca salah satunya untuk meningkatkan perekonomian di sektor pariwisata ini juga melibatkan OPD terkait yaitu Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Hengki Cahyo Saputra, Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief serta Kepala Dinas Pemuda Olahraga, Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo Sugeng Wiyanto.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang meliputi OPD terkait telah memberikan dukungan yang baik dalam pelaksanaan pembangunan jembatan kaca di area Seruni Point Bromo Tengger Semeru dari awal hingga akhir.

“Kawasan Strategis Pariwisata Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan salah satu dari 10 destinasi wisata yang ada di Indonesia yang mendapat perhatian dari pemerintah pusat. Upaya ini nantinya membawa dampak positif dan meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

“Sosialisasi kerap dilakukan sebelum proses pelaksanaan pembangunan jembatan kaca. Hal ini salah satu langkah untuk menuju suksesnya program pembangunan di Kabupaten Probolinggo terutama proyek Jembatan Kaca Seruni Point Bromo,” ungkapnya.

Tidak hanya jembatan kaca yang bakal dibangun di areal puncak Seruni Point Sukapura, Kabupaten Probolinggo. Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat (PUPR) pusat dengan APBN-nya, bakal membangun rest area Seruni Point. Bahkan, design rencana rest area Seruni Point itu sudah dibuat. Ungkap Kepala Bapeda Kabupaten Probolinggo, Santiyono.

”Yang dibangun rest area dan terminal di kawasan Seruni Point. Nanti pelaksanaannya dari pusat semua, baik anggaran maupun pelaksananya,” terangnya. ”Kami hanya bantu fasilitasi proses administrasinya saja. Memastikan status lahan yang akan dibangun itu dan lainnya,” tambahnya.(Wap)

Tags: