Angka Kesembuhan Covid-19 di Tulungagung Capai 34,3 Persen

Galih Nusantoro

Tulungagung, Bhirawa
Jumlah pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Kabupaten Tulungagung terus meningkat. Sampai saat ini ada 22 pasien dari 64 pasien positif corona sembuh atau angka kesembuhannya mencapai 34,4 persen.

Wakil Juru Bicara Satuan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Tulungagung, Galih Nusantoro, Senin (1/6), mengungkapkan dimungkinkan jumlah kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Marmer akan terus bertambah. “Nanti ada lagi (yang sembuh),” ujarnya.

Ia belum bisa membeberkan data pasien Covid-19 yang sudah dapat pulang dari tempat isolasi atau karantina tersebut. “Kami harus menunggu konfirmasi dulu dari provinsi,” katanya.

Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tulungagung ini pun enggan membandingkan angka kesembuhan pasien Covid-19 dengan daerah lain. Galih Nusantoro beralasan hanya menyajikan data untuk Kabupaten Tulungagung saja.

Sebelumnya, Galih Nusantoro mengungkapkan meski jumlah pasien positif Covid-19 naik menjadi 64 orang, tetapi jumlah pasien yang sembuh terus juga mengalami peningkatan. Sampai Minggu (31/5) malam, ada empat pasien positif corona lagi yang dinyatakan sembuh.

Keempat pasien yang sembuh itu masing-masing tiga orang yang dikarantina di Asrama RSUD dr Iskak dan satu orang lainnya dikarantina di Rusunawa IAIN Tulungagung.

“Dari tiga orang yang sembuh adalah dua dokter dan satu paramedis. Sedang yang satu lagi warga Desa Jabalsari Kecamatan Sumbergempol,” paparnya.

Menurut Galih Nusantoro, keempatnya dinyatakan sembuh setelah dilakukan swab terakhir dengan mobil fast lab yang datang ke Tulungagung Jumat (29/5) lalu. Dengan menggunakan mobil tersebut hasil swab dapat diketahui hanya dalam waktu 40 menit.

“Mereka dinyatakan sembuh setelah hasil swabnya negatif yang kemudian ditindaklanjuti dengan rapid test dengan hasil IGG. Keempatnya juga sudah pulang ke rumah masing-masing,” terangnya.

Sementara itu, terkait pasien positif Covid-19 di Kabupaten Tulungagung yang masih berusia belia atau anak-anak, Galih Nusantoro mengakui ada tiga anak. Mereka yang berumur antara 12 tahun dan 15 tahun itu masing-masing tertular dari lingkungan belajar (Pesantren Temboro, Magetan), kemudian saudara (sempat dirawat di rumah sakit swasta di Kota Kediri) dan yang satu lagi karena tertular oleh neneknya yang bekerja di perusahaan rokok lokal.

“Kendati kasus terkonfirmasi Covid-19 pada anak-anak relatif kecil dibandingkan dengan kelompok dewasa, namun hal ini tetap perlu diwaspadai. Karena anak-anak rentan tertular dari orang-orang terdekat dan lingkungannya. Dari tiga kasus ini mereka tertular dari saudara, nenek, dan lingkungan belajar. Ini menandakan bahwa lingkungan terdekat sekalipun tetap berisiko bagi anak-anak,” paparnya lagi.(wed)

Tags: