Angkutan Udara dan KA Jadi Primadona Baru

2-pesawat-garuda

Foto: ilustrasi

Pemprov Jatim, Bhirawa
Mudik menggunakan angkutan udara dan kereta api (KA) menjadi gaya hidup baru sejumlah masyarakat Indonesia. Hal itu dilihat dari prediksi jumlah kenaikan pengguna pesawat terbang dan KA mengalami kenaikan yang paling tinggi dibanding moda transportasi lainnya.
Berdasarkan data dari Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Provinsi Jatim, jumlah pemudik saat lebaran nanti naik 3,18 persen dibanding tahun lalu. Atau dari 6,9 juta orang meningkat menjadi 7,18 juta orang.
Dari jumlah itu, pengguna angkutan udara naik paling tinggi mencapai 12,5 persen atau sebanyak 931.015 penumpang. Padahal tahun lalu jumlah penumpang sebanyak 831.263 orang. Dan 2012 lalu hanya 787.321 penumpang.
Kenaikan juga terjadi pada KA yang mencapai 10,5 persen dari jumlah pemudik tahun lalu. Diperkirakan jumlah pemudik yang menggunakan KA mencapai 675.401 orang. Pada 2013 lalu hanya 610.458 orang dan 2012 lalu mencapai 775.986 penumpang.
Naiknya jumlah penumpang ini, menurut Kepala Dishub dan LLAJ Provinsi Jatim, Ir Wahid Wahyudi MT, kemungkinan disebabkan adanya perbaikan ekonomi masyarakat. Sehingga angkutan cepat yang relatif mahal bukan hanya dikuasasi oleh kalangan menengah atas, tapi sudah menjadi kebutuhan semua lapisan masyarakat.
“Ke depan, kereta api ingin memposisikan diri sebagai tulang punggung angkutan darat. Makanya PT KAI terus melakukan perbaikan seperti membangun double track hingga menciptakan pelayanan yang memuaskan bagi konsumen seperti pemasangan AC ditiap gerbongnya,” kata Wahid, ditemui disela-sela acara Rapat Koordinasi Kesiapan Angkutan Lebaran Terpadu Tahun 2014 di Provinsi Jatim, di Empire Palace Surabaya, Selasa (24/6).
Dalam rakor tersebut, kata Wahid, Dishub mengundang seluruh stakeholder baik tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, termasuk unsur-unsur Pemerintah Pusat di Jatim. Tujuannya untuk mengkoordinasikan semua persiapan masa angkutan lebaran 2014.
“Ada dua hal pokok yang kami bahas. Pertama, terkait persiapan infrastruktur dan kesiapan armada dalam masa angkutan lebaran, dan kedua terkait ketersediaan bahan pokok selama masa angkutan lebaran dan Ramadan,” ujarnya.
Dalam rapat tersebut, juga dibahas tiga hal yang mendapat evaluasi ketat. Yaitu, terkait kebutuhan tempat duduk angkutan umum, sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang. Kedua, soal kemacetan dan ketiga terkait kenaikan tariff angkutan umum yang selalu mendapat keluhan setiap tahunnya.
“Untuk masalah kemacetan, ini juga mendapat perhatian serius. Sebab pertumbuhan kendaraan bermotor tak sebanding dengan pertumbuhan jalan. Pertumbuhan angkutan umum tak sebanding dengan petumbuhan kegiatan manusia, yang akhirnya bermuara pada meningkatnya angkutan pribadi,” tandasnya. [iib]

Prediksi Jumlah Penumpang Masa Angkutan Lebaran Tahun 2014
Angkutan Jalan                          4.194.758
Angkutan KA                               675.401
Angkutan Penyeberangan    1.200.120
Angkutan Laut                            179.563
Angkutan Udara                        931.015
Total                                                7.180.857