Antisipasi Bencana Alam, Bupati Pamekasan Tinjau Kesiap-siagaan

Pamekasan, Baddrut Tamam, bersama Ketua DPRD Pamekasan, Forkopimda dan Kepala BPBD Pamekasan, tinjau peralatan untuk tangani bencana.

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam, usai memimpin apel pasukan tanggap bencana alam di Lapangan Nagara Bakti Mandhapa Aghung Ronggosukowati, bersama Forkopimda meninjau pasukan dan peralatan untuk kesiap-siagaan menangani bencana.

Apel pasukan tersebut diikuti oleh personel Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD), forum relawan penanggulangan bencana (FRPB), Tagana, dinas sosial, personil dinas perhubungan, satuan polisi pamong praja (satpol PP), TNI, dan personil Polri.

“Alhamdulillah kita bisa hadir dalam rangka antisipasi bencana alam tahun 2021 di wilayah Kabupaten Pamekasan. Saya sampaikan terimakasih kepada TNI, Polri, tenaga kesehatan dan seluruh masyarakat yang telah bersama-sama mendedikasikan seluruh waktu, tenaga dan pikiran dalam rangka penanganan covid-19,” kata Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam.

Menurutnya, keberhasilan melewati masa kritis covid-19 tidak lantas membuat lengah bersama dalam mematuhi protokol kesehatan, serta meningkatkan kegiatan vaksinasi. Karena capaian vaksinasi di wilayah Pamekasan masih cukup rendah.

“Melihat besarnya ancaman bencana alam hidrometeorologi tersebut, maka kita perlu meningkatkan kewaspadaan. Terlebih saat ini akan memasuki musim penghujan, dimana berdasarkan data dari BMKG, Jawa Timur akan memasuki musim penghujan pada bulan November dan puncaknya pada bulan Desember, Januari hingga Februari tahun 2022,” jelasnya.

Dikatakan, musim ini diprediksi ada terjadi peningkatan intensitas curah hujan mulai 20 hingga 70 persen lantaran pengaruh badai lamina. Adanya potensi meningkatnya curah hujan tersebut, maka perlu adanya kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang berpotensi terjadinya bencana.

“Untuk mengantisipasi tersebut, diingatkan pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan resiko bencana agar bersiap segera melakukan langkah pencegahan, mitagasi terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Seperti banjir dan longsor,” ungkapnya.

Bupati melanjutkan, adanya apel gelar pasukan tersebut sebagai bentuk komitmen kesiapsigaan menghadapi bencana alam, serta memberikan bantuan yang optimal kepada masyarakat terdampak bencana sesuai dengan protokol kesehatan. “Sehingga bencana alam tidak menjadi klaster baru dalam penyebaran covid-19,” pungkasnya. [din]

Tags: