Antisipasi Longsor, Pemerintah Kab Mojokerto Galakkan Penghijauan

Wabup dan Dandim serta segenap anggota Gowes sedang melakukan penghijauan di Kec Jetis, Kab Mojokerto. [hasan amin/bhirawa]

Mojokerto, Bhirawa
Musim hujan tiba yang indentik dengan tanah longsor dan banjir, sementara jika kemarau kekeringan akibat kurangnya penghijauan yang ada di sebagian wilayah Kab Mojokerto.
Membuat Forkopimda Kab Mojokerto yang dikomandoi langsung Wakil Bupati Mojokerto, H Pungkasiadi SH melakukan gebrakan berkesinambungan yakni gerakan penghijauan di seluruh wilayah kabupaten yang dinilai rawan bencana yang dimulai Sabtu (8/12) lalu di lokasi Desa Mojorejo, Kec Jetis, Kab Mojokerto.
Kegiatan penanaman 500 bibit pohon kayu putih di area hutan kayu putih yang dikelola Perum Perhutani ini dilakukan Wabup dan Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima dengan menggandeng puluhan personil dari perkumpulan Gowes Lodeh Cycling Club (LCC) Indonesia.
Tujuan dilakukannya penanaman pohon ini untuk menambah sumber air, sehingga diharapkan wilayah Kec Jetis dan Dawarblandong tidak kekurangan air apalagi kekeringan. Tidak terbatas di dua kecamatan ini saja, karena sesuai dengan yang diprogramkan Pemkab Mojokerto kegiatan penanaman pohon ini akan kita semarakan di seluruh wilayah guna menambah cadangan air.
”Dengan adanya penanaman pohon ini, maka area hutan kayu putih akan tampak lebih hijau dan sejuk serta akan menyimpan cadangan air yang melimpah. Ke depan kegiatan ini akan dilakukan di seluruh wilayah Kab Mojokerto demi terwujudnya Mojokerto hijau dan damai,” ungkap Wabup.
Mengomentari kegiatan ini, Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima SH menambahkan, penanaman pohon atau penghijauan ini memiliki banyak manfaat, diantaranya mencegah bahaya banjir, tanah longsor dan menguatkan daya ikat tanah. Maka perlu digalakkan dan didukung semua pihak.
Khusus untuk di wilayah utara Sungai Brantas, seperti Kec Gedeg, Kec Jetis dan Kec Dawarblandong penanaman pohon ini tujuannya dititikberatkan agar terbentuk daerah-daerah reserve (cadangan) air, mengingat kawasan ini sering kekurangan air saat musim kemarau.
Maka harapan ke depan penanaman ini dapat memperbaiki kualitas air tanah, mengurangi polusi udara dan pemanasan global (global warming) serta sejumlah manfaat lainnya. Dan yang lebih penting kondisi alam akan tetap lestari. [min]

Tags: