Antisipasi Musim Kering, Petani Diminta Lakukan Rotasi Tanaman Tahan Air

Untuk mengantisipasi MK2, para petani Kota Batu diminta untuk makukan rotasi tanaman tahan air

Kota Batu, Bhirawa
Memasuki masa musim kering kedua (MK2), Pemerintah Kota Batu mengajak para petani di Kota ini untuk melakukan langkah-langkah antisipasi. Di antaranya dengan membuat penjadwalan pembagian air irigasi yang kerab menjadi rebutan antar petani. Dan Pemkot melalui Dinas Pertanian meminta petani untuk melakukan rotasi tanaman tahan air
“Masa musim kering pertama atau MK1 biasanya berlangsung pada bulan April sampai Juni, sedangkan MK2 pada bulan Juli sampai Agustus,”ujar Sekretaris Dinas Pertanian (Distan) Kota Batu, Hendry Suseno, Selasa (2/7).
Pada masa MK2 ini, kata Hendry, biasanya petani di Kota Batu sering mendapatkan masalah dengan menurunnya kualitas pangan, khususnya Padi. Karena untuk mendapatkan hasil panen yang baik, tanaman padi harus mendapatkan pasokan air yang cukup.
Dan untuk memeratakan pendistribusian air irigasi ini, Distan tela berkordinasi dengan beberapa instansi terkait. Termasuk berkirim surat kepada Arhanud. Karena ada saluran irigasi yang mengalur ke kawasan pertanian di sana sehingga kawasan pertanian di Desa Pendem yang ada di bawahnya tidak kebagian air irigasi.
“Selain mensosialisasikan kepada petani terkait pendistribusian air irigasi, kita juga bersurat kepada sejumlah lembaga atau pemilik lahan yang juga menggunakan saluran irigasi, agar tidak sampai terjadi ada kawasan pertanian yang kekurangan air,” jelas Hendry.
Hendry menambahkan, selain pengaturan atau penjadwalan pendistribusian air irigasi, pihaknya juga menghimbau agar para petani juga melakukan rotasi tanaman tahan air. Maksudnya, petani diminta agar tidak terus-menerus menanam padi yang membutuhkan pasukan air banyak. Tetapi juga melakukan pergantian tanaman yang lebih tahan dengan air yang minim, seperti jagung.
Dua langkah ini diperlukan karena untuk saat ini para petani belum memungkinkan untuk memanfaatkan sumur air bor sebagai cadangan air untuk kawasan pertanian di Kota Batu. Karena proses perijinan untuk membuat sumur bor cukup sulit dan memakan waktu lama.
Kawasan pertanian di Kota Batu yang rawan terjadi kekeringan adalah di Desa Pendem. Apalagi ketika masa mulai memasuki MK2. Adapun kekurangan air ini biasanya terjadi karena ada yang membendung air melebihi batas waktu yang ada. Akibatnya, kawasan pertanian yang ada di bawahnya terlambat untuk mendapatkan air bahkan hingga tak kebagian air irigasi sama sekali.(nas)

Tags: