Nur Ahmad Syaifudin
Wakil Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifudin, mengingatkan agar semua ASN dan perangkat desa di Kabupaten Sidoarjo sebagai ujung tombak pelayanan publik kepada masyarakat, supaya netral dalam gelar Pilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo tahun 2020.
“ASN dan perangkat desa jangan menomor duakan pelayanan pada masyarakat. ASN Sidoarjo harus netral, supaya tidak mencederai Pilkada nanti,” pesannya, belum lama ini, dalam kegiatan Sosialisasi Pilihan Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo tahun 2020, yang digelar Bagian Pemerintahan Pemkab Sidoarjo, di Hotel Luminor, Sidoarjo. Para ASN diingatkan supaya fokus saja pada kegiatan pelayanan dan pembangunan yang telah menjadi Tupoksinya.
Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sidoarjo-Haidar Munjid, mengatakan pihaknya telah melaporkan seorang pejabat ASN di Kabupaten Sidoarjo yang berinisial BA, ke Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN), karena dinilai ada indikasi berpolitik dalam Pilkada Sidoarjo 2020 ini.
Dikatakan Haidar, sebelum melaporkan ke Komisi ASN, pihaknya telah memanggil pejabat yang bersangkutan untuk diklarifikasi di Kantor Sekretariat Bawaslu Sidoarjo, di jalan Pahlawan nomor 1. Pejabat tersebut mengakui menghadiri acara suatu partai politik.
“Sudah kami laporkan ke Komisi ASN, namun kami belum mendapat jawaban,” ujar Haidar, yang menjadi salah satu narasumber kegiatan tersebut.
Menurut Haidar, sejumlah potensi kerawanan pelanggaran dalam Pilkada Sidoarjo 2020 ini diantaranya, memang netralitas bagi ASN. Ini sesuai SE Menpan RB No.21/2017.
“Maka ASN harus hati-hati. Di Medsos saja, ASN yang mencoba merespon status LIKE saja sudah dianggap tidak netral,” sebut Haidar dalam undangan yang mayoritas dihadiri dari kalangan ASN di OPD, perwakilan Kepala Desa dan Kepala Kelurahan itu.
Sehingga dirinya minta partisipasi masyarakat Kabupaten Sidoarjo, bila ada pelanggaran dalam Pilkada Sidoarjo 2020, yang akan digelar pada 23 September 2020 mendatang, bisa melaporkan pada Bawaslu Sidoarjo, jalan Pahlawan Sidoarjo. [kus]
