Astri Syatifa: KKS Mendorong Produktivitas Masyarakat

Bupati Fadeli menerima Tim Verifikasi Lapangan Kab/Kota Sehat (KKS) di Guest House, Senin (9/9). [Suprayitno/bhirawa]

Lamongan, Bhirawa
Ketua Tim Verifikasi Lapangan Kabupaten/Kota Sehat (KKS), Astri Syatifa meminta kabupaten kota peserta KKS mengejar tujuan utama penyelenggaraan Kabupaten sehat. Yakni meningkatkan perekonomian masyarakat.
Menurut Astri, penyelenggaraan KKS diharapkan tak hanya mewujudkan kabupaten/kota yang sehat untuk ditinggali, namun juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakatnya.
”Tujuan diadakannya KKS ini unttuk mewujudkan kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk ditinggali oleh masyarakat,” ujarnya saat diterima Bupati Lamongan Fadeli di Guest House setempat dalam rangka melakukan verifikasi lapangan KKS, Senin (9/9).
Sehingga dengan memenuhi semua tatanan dalam KKS, lanjut dia, sebuah kabupaten atau kota menjadi tempat yang ideal bagi warganya untuk melakukan kegiatan produktif. Kawasan sehat adalah kawasan yang mampu mengoptimalkan potensi masyarakat dan pekerja dengan menempatkan mereka sebagai pelaku jutama pembangunan. Ujungnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Maka dalam pelaksanaannya pemerintah daerah diharapkan membantu menfasilitasi kegiatan berdasarkan kegiatan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
Sementara Bupati Lamongan, Fadeli, dalam kesempatan itu memaparkan sejumlah tatanan Kabupaten Sehat di Lamongan telah dilaksanakan dengan optimal. Sehingga rata – rata tingkat pertumbuhan ekonomi mencapai 5% per tahun.
Dia menguraikan struktur pertumbuhan ekonomi Lamongan yang terbesar, 35,18%, masih dari sektor pertanian. Selanjutnya sebesar 19,28% dari perdagangan, 11,4% sektor konstruksi, 9.86% dari sector industri pengolahan dan 35,68% berasal dari 13 lapangan usaha lainnya.
”Pertumbuhan ekonomi rata – rata naik 5% per tahunnya. Tertinggi masih dari bidang pertanian, kedua perdagangan, kemudian bidang konstruksi, dan industri,” ungkapnya.
Selain itu, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Lamongan selama lima tahun terakhir ini ditandai dengan terus naiknya Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Lamongan di tahun 2018 mencapai 71,97, naik dari tahun 2017 yang 71,11. Sementara bidang kesehatan, menjadi salah satu prioritas pembangunan di Lamongan sehingga memunculkan berbagai inovasi. Seperti penuntasan status Open Defecation Free (ODF) di tahun 2017.
Kemudian Program Lenyapkan Pasung Manusiakan Pasien Jiwa (Lesung Sipanji) yang digerakkan bersama – sama lintas sektor, membebaskan pasien jiwa dari pemasungan. ”Program ini tidak hanya sukses menyembuhkan semua pasien jiwa yang dipasung, namun juga menjadikan merreka mandiri melalui berbagi pelatihan,” kata Fadeli.
Contohnya program inisiatif dari masyarakat yang difasilitasi Pemkab Lamongan. Yakni penyediaan fasilitas cuci tangan di depan setiap rumah warga di Desa Mungli Kecamatan Kalitengah. Hal yang serupa disampaikan Ketua Forum Kabupaten/Kota Sehat (FKS) Bambang Suwahjo. Lamongan siap diverifikasi lapangan. Karena berbagai prasyarat telah terpenuhi. [yit]

Tags: