Atasi Pelanggaran Laut di Jatim, Bentuk 14 Poskamladu

3-petaPemprov Jatim, Bhirawa
Pelanggaran perikanan dan kelautan masih terus terjadi di perairan Jawa Timur yang terbagi empat wilayah perikanan. Untuk mengatasi permasalahan pelanggaran yang terjadi, maka di Jatim kini sudah 14 Poskamladu (pos keamanan perikanan dan kelautan terpadu).
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur, Ir Heru Tjahjono MM mengatakan,
Keberadaan Poskamladu melaksanakan peran pengawasan pemanfaatan sumberdaya perikanan dan kelautan di wilayah kerjanya.
Untuk ke 14 poskamladu ini terletak di Tambakboyo Tuban, Brondong Lamongan, Arosbaya Bangkalan, Camplong Sampang, Sapeken Sumenep, Lekok Pasuruan, Paiton Probolinggo, Mayangan Kota Probolinggo, Jangkar Situbondo, Grajagan Banyuwangi, Tambakrejo Blitar, Prigi Trenggalek, dan Tamperan Pacitan.
Keberadaan Poskamladu ini menilik banyaknya pelanggaran atau tindak pidana yang ada wiayah perairan Jatim seperti di perairan Lamongan, Gresik, Surabaya, Bangkalan, Sumenep, Sampang, Siitubondo, Banyuwangi, Jember, Probolinggo, Pasuruan, Malang, Trenggalek, dan Pacitan.
Sementara kasus-kasus pidan kelautan yang masih sering terjadi di kawasan laut Jawa timur , kata Heru adalah kecelakaan laut, illegal fishing, BBM illegal, Penangkapan udang dengan potasium, imigran gelap, pencurian ikan oleh kapal, illegal logging, penangkapan ikan dengan kompresor, konflik nelayan, perompakan pipa gas, penyelaman gun kompresor, hingga  penebangan mangrove.
“Dari berbagai pelanggaran tersebut, tentunya tidak semua juga masuk ranah pidana. Sebab juga ada yang masuk ranah pembinaan. Jika pembinaan, masuk pada instansi kami. Banyak juga kasus yang mengarah pada pembinaan. Setelah para pelaku pelanggaran perikanan kelautan ini mendapatkan pembinaan, maka tidak mengulangi kembali,” katanya, Kamis (26/6).
Selain itu, Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim terus membentuk kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas). “Adanya Pokmaswas di seluruh berbagai daerah, maka seiring waktu pelanggaran atau tindak pidana perikanan akan menurun. Sebab, pokmaswas juga harus bisa memberikan pemahaman pada masyarakat akan pentingnya pelestarian lingkungan laut,” katanya.
Ia menjelaskan, untuk program pengawasan dan pengendalian tahun 2014, diantaranya peningkatan operasional pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan, peningkatan koordinasi dan singkronisasi pengawasan sumberdaya perikanan dan kelautan, dan peningkatan sarana prasarana Poskamladu.
Tak hanya itu, juga ada penguatan kelembagaan pokmaswas melalui pembinaan, bimtek, sosialisasi, evaluasi, dan pengadaan sarana pokmaswas berupa hibah. “Selain itu, peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan pengelolaan desa berbasis pengawasan melalui partisipasi pokmaswas,” katanya.  [rac]

Tags: