Awal 2019, Harga Sembako di Kabupaten Probolinggo Naik

Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto sidak pasar Dringu.

Pemkab Probolinggo, Bhirawa
Menghadapi awal tahun 2018-2019, harga sejumlah bahan pokok di Pasar Dringu, Kabupaten Probolinggo dan beberapa pasar tradisional di kota Probolinggo, terpantau naik. Selain itu, juga ditemukan adanya selisih harga di sejumlah kios di Pasar Dringu. Temuan itu terungkap ketika Tim Satgas Pangan Polres Probolinggo menggelar inspeksi mendadak (sidak) pangan di di beberapa pasar termasuk pasar Dringu.
Sidak yang dipimpin Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto, itu diikuti sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo. Di antaranya, ada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Dinas Perikanan, Satpol PP, dan Sub Divre Bulog Gending. Dalam sidak, tim mendatangi sejumlah penjual bahan pokok. Mulai penjual beras, telur, daging sapi, daging ayam, dan kebutuhan pokok lainnya.
Dari sidak itu, diketahui harga ayam pedaging di Pasar Dringu mencapai Rp 38.000 sampai Rp 40.000 per kilogram. Selain itu, harga beras juga naik. Beras medium dan beras premium ada kenaikan harga antara Rp 100 sampai Rp 400.
Sedangkan, harga daging sapi mencapai Rp 100.000 per kilogram. Menurut sejumlah pedagang, harga ini juga naik karena sebelumnya tak sampai Rp 100.000 per kilogram.
Salah seorang penjual kebutuhan pokok di Pasar Dringu, Hj. Marmunah, Selasa 1/1 mengaku ada kenaikan harga di awal 2019. Termasuk, harga beras. “Karena harga kulakannya naik, jadi harga jualnya juga naik. Harga beras naik. Ada yang naik Rp 100 sampai Rp 400. Beras premium yang sebelumnya Rp 10.000 sekarang ada yang Rp 10.400,” ujarnya.
Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, dari hasil sidak ditemukan selisih harga antara penjual di Pasar Dringu. Karenanya, diharapkan Disperindag menetapkan dan memiliki standar harga agar pembeli tidak kebingungan.
Termasuk, membentuk paguyuban pedagang pasar. Adanya paguyuban ini diharapkan dapat menyepakati penjualan bahan-bahan pokok. “Ada kenaikan harga beras kelas medium dan premium. Tapi, kenaikannya tidak terlalu tinggi. Ada juga turun harga. Jadi, ada yang naik dan ada yang turun,” paparnya.
Demikian pula yang terjadi di pasar tradisional kota Probolinggo, harga ikan segar jelang tahun baru merangkak naik. Kenaikan harga ikan ini karena permintaan ikan meningkat. Tingginya permintaan tak hanya dari masyarakat saja. Tapi juga hotel yang menyelenggarakan kegiatan di malam pergantian tahun.
Kenaikannya pun beragam. Ikan medahi misalnya. Biasanya satu kilogram harganya Rp 30 ribu, naik hingga Rp 40 ribu. Kenaikan harga juga terjadi pada cumi-cumi. Dimana harga biasanya Rp 50 ribu per kilogram, naik hingga Rp 70 ribu.
Sejumlah pengepul ikan mengaku banyak mendapat orderan untuk perayaan tahun baru. Terutama datang dari sejumlah hotel di daerah wisata. “Saya terima dari beberapa hotel di Malang, pesan beberapa jenis ikan. Seperti udang, bawal, kakap, salem dan cumi-cumi,” ujar H. Rahmat, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mayangan.
Permintaan ini untuk kebutuhan tanggal 31 Desember 2018 hingga tiga hari kedepan. Beberapa hotel di Malang mengadakan kegiatan bakar ikan. “Untuk cari ikan, saya ndak cuma datang ke sini saja. Kemarin cari di Puger, Jember dan Pasuruan. Rebutan cari ikan segar saat tahun baru begini. Stoknya memang banyak, tapi tidak semuanya bagus,” tambahnya.(Wap)

Tags: