Badiklat Siap Gelar Diklatpim dengan Pola Baru

28-foto-badiklatSurabaya, Bhirawa
Usai menggelar Training of Facilitators (ToT) tengah bulan lalu, Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) Jatim siap untuk menggelar dan melaksanakan pola baru Program Pendidikan dan Latihan Pimpinan (Diklatpim) maupun prajabatan.
“Sekarang kita sudah bisa menggelar Diklatpim pola baru, karena para Widya Iswara(WI) kita sudah mengikuti dan mendapatkan sertifikat ToT,” kata Kepala Badiklat Jatim, Dr Saiful Rachman saat dihubungi melalui telepon genggamnya, kemarin Kamis (27/2).
Memang salah satu syarat Diklatpim maupun prjabatan menggunakan pola baru adalah, semua Badiklat di Indonesia harus melaksanakan ToT bagi Wi-nya. Pelaksanaan ToT adalah meningkatkan keterampilan dan profesionalisme WI dan fasilitator dalam penyelenggaraan Diklatpim pola baru. Kemudian WI harus mampu mewujudkan dan membentuk pemimpin-pemimpin yang bisa membawa perubahan.
Dari pelatihan TOT ini, semua WI telah mengantongi sertifikat ToT yang dikeluarkan dari Lembaga Administrasi Negara (LAN).
Saat disinggung soal kesiapan Badiklat melaksanakan program Diklatpim pola baru, Saiful mengaku sudah menyiapkan seluruh keperluan peserta. Karena jika dulu Diklatpim secara klasikal atau banyak kegiatan dikelas, namun pada pola baru ini peserta lebih banyak di luar kelas.
“Sekaran kita juga harus menyiapkan meja bundar, karena nanti sistem kelasnya round table, bukan klasikal lagi,” katanya.
Rencanannya Badiklat akan mulai menggelar Diklatpim III pada 10 Maret dan Diklatpim II 21 Maret mendatang. “Pada pembukaan nanti, selain diikuti oleh peserta, kami juga akan mengundang kepada SKPD masing-masing peserta. karena kepala SKPD itu nantinya akan menjadi mentor peserta,” jelasnya.
Lebih lanjut Saiful menjelaskan, selain WI, peran SKPD nantinya sangat penting, karena mereka akan menjadi mentor peserta pada saat mereka melakukan tugas di wilayah kerja masing-masing.
Sebelumnya Kepala LAN RI, Prof. Dr. Agus Dwiyanto, MPA saat membuka acara ToF di Gedung Badiklat Jatim, Selasa (18/2) lalu mengatakan, perubahan Diklatpim tahun ini sangat besar, jika biasanya peserta Diklat selama 10 minggu (untuk Diklatpim II) lebih banyak dikelas dan mendengarkan teori dari para WI maupun penceramah yang diundang oleh penyelenggara Diklat.
Namun tahun ini para peserta lebih banyak melakukan kegiatan dilapangan atau di lingkungan kerja masing-masing. Artinya selama menjalani Diklat peserta hanya sekitar 1 bulan mengikuti pembekalan di Badiklat kemudian mereka kembali lagi ke daerah-daerah masing-masing untuk melakukan pembenahan atau pembaharuan di tempat kerjanya.
“Kemudian para peserta harus mempresentasikan hasil kajian dan perubahan yang sudah dilakukan di dinas masing-masing saat menjelang akhir Diklat. Sehingga kami berharap usai menjalani Diklat mereka bisa menjadi pemimpin yang selalu membawa perubahan kearah yang lebih baik,” kata Agus Dwiyanto.
Selama berada didaerah, tugas para WI adalah menjadi fasilitator, jadi para peserta akan terus menjalin komunikasi dengan WI melalui media online. “Selama mengerjakan tugas, para peserta akan terus melakukan komunikasi dengan WI. Dan perubahan itu tidak hanya di Diklapim II saja, melaikan di Diklatpim I hingga prajab,” jelas Agus. [wwn]

Tags: