Bahas Program Peningkatan Pemberdayaan Ekonomi Petani

5-sosialisasiKementerian Pertanian dan BKPPP Situbondo Gelar Rakor PUAP 2014
Situbondo, Bhirawa
Guna meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat petani di Kab Situbondo, Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kab Situbondo menggelar rapat koordinasi (rakor) di Gedung PKK  Kab Situbondo, Selasa (4/3) kemarin. Program rakor kali ini dilaksanakan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran melalui program Pengembangan Usaha Agribisnis Pedesaan (PUAP).
Dalam sambutannya Direktur Pembiayaan Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI Ir  Mulyadi Hendiawan MM mengatakan bahwa PUAP Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) merupakan salah satu kelompok yang keberhasilannya sangat ditentukan oleh kerjasama dan komitmen seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pusat sampai ke pelosok desa. “Pelaksanaannya dapat terintegrasi dengan program pemberdayaan masyarakat lainnya dalam pengembangan usaha Gapoktan di masing-masing desa,” terang Mulyadi Hendiawan.
Sementara itu Tenaga Ahli Menteri Pertanian Atang Trisnanto SHut menuturkan, pelaksanaan PUAP gapoktan 2013 mengacu kepada pola dasar yang ditetapkan dalam peraturan Menteri Pertanian No: 08/Permentan/ot.140/i/2013 tentang Pedoman PUAP. Di sana, kata dia, ada Gapoktan yang beranggotakan kelompok tani pelaku utama dan pelaku usaha menjadi pelaksana kegiatan pengembangan usaha produktif, sehingga dapat mendukung empat sukses pembangunan pertanian. “Di antaranya swasembada dan swasembada berkelanjutan (beras, jagung, kedele, gula dan daging), diversifikasi pangan peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor serta peningkatan kesejahteraan petani,” urainya.
Kepala BKPPP Kab Situbondo Ir Budi Priono MSi, mengaku memiliki strategi dasar yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Caranya, sebut mantan Kadis Pertanian itu, melakukan pemberdayaan masyarakat, optimalisasi potensi agribisnis, fasilitasi modal usaha petani kecil serta penguatan dan pemberdayaan kelembagaan. “Dalam rakor ini diikuti peserta dari pengurus gapoktan se-Kabupaten Situbondo, koordinator penyuluh kecamatan, koordinator BPP, Penyelia Mitra Tani (PMT) serta instansi terkait,” ungkap Budi yang didampingi Kabid Pelaksana Penyuluhan BKPPP Kab Situbondo H Bajuri Hadiwijoyo SP.
Data yang berhasil dihimpun Bhirawa menyebutkan, jumlah lembaga tani (Gapoktan) se-Kabupaten Situbondo mulai 2008-2012 berjumlah 134 dengan perincian 125 Gapoktan sudah menerima bantuan PUAP dan 9 sisanya masih belum menerima bantuan. Dari jumlah 125 lembaga tani Gapoktan penerima PUAP tersebut, kata H Bajuri,  baru tiga Gapoktan yang sukses menyelenggarakan pertanggung jawaban pengurus kepada anggota berupa RAT (Rapat Anggota Tahunan) 2013. Di antaranya Gapoktan Wringin Makmur Kec  Asembagus, Anggrek Bersatu Kel Patokan, Kec Kota dan Gapoktan Peleyan Makmur, Kec Panarukan. Dua dari tiga Gapoktan ini akan mewakili Kab Situbondo pada ajang lomba Gapoktan berprestasi tingkat Provinsi Jatim dalam waktu dekat ini.  [awi]

Tags: