Bamsoet Mundur, Partai Golkar Selamat Dari Potensi Keretakan Dan Konflik Intenal

Jakarta, Bhirawa
Mundurnya Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Calon ketua umum (Caketum) Partai Golkar dalam Munas ke-X juga diapresiasi oleh Ketua Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jatim l (Mataraman) Gatot Sudjito, Rabu (4/12/2019).
Menurut Gatot, keputusan politik Bamsoet telah menyelamatkan Partai Golkar dari kemungkinan konflik terbuka seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Yang kemarin ada produk Ancol dan Bali adalah pengalaman buruk yang tidak boleh terulang,” katanya.
Partai Golkar, kata dia, harus tetap solid dan segera menyiapkan mesin politiknya untuk menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada tahun depan. “Di depan mata, Golkar ini menang Pilkada dan ini PR kita karena tidak mudah mempersiapkan partai memenangkan Pilkada. Salah satu modal adalah soliditas karena modal utama untuk konsolidasi. Jawa Timur 19 dan Indonesia ratusan (Pilkada, red),” katanya.
Gatot mengatakan, mundurnya Bamsoet itu bisa menghindari potensi friksi dan perpecahan di internal Partai Golkar. Sehingga, keutuhan partai tetap terjaga karena manuver-manuver yang mengganggu soliditas partai bisa dihindari.
“Dalam Munas ini resisten dalam persoalan gesek menggesek dan tim goreng menggoreng tajam sekali. Ini menyebabkan terjadinya keretakan dan mempunyai waktu lama untuk menyembuhkan itu. Mungkin ini yang menjadi pertimbangan, maka di depan mata adalah kedewasaan bersama mungkin itu menurut Pak Bamsoet sangat penting,” tambah anggota DPR RI itu.
Kedepan, lanjut dia, Partai Golkar harus segera fokus untuk menata mesin politiknya di setiap daerah agar bisa memenangkan Pilkada serentak yang digelar tahun 2020 mendatang. Memenangkan Pilkada serentak itu syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk menaikkan suara Partai Golkar di Pemilu 2024 mendatang.
“Pilkada adalah sebuah instrumen bahkan 60 sampai 70 persen memberikan garansi bagi kenaikan suara partai kedepan,” pungkasnya. [geh]

Tags: