Bantu Promosi Produk Desa, SMKN 1 Tapen Kembangkan Digital Learning

Ahmadi Andianto SKom bersama Kepala SMKN 1 Tapen Asyik Sulaiman SPd menunjukkan penghargaan guru berdedikasi dan pelopor pembelajaran digial (digital kearing) Jumat (17/7). [sawawi]

Bondowoso, Bhirawa
Program digital learning (pembelajaran dengan sistem digital) yang diterapkan SMKN 1 Tapen Bondowoso memiliki multi fungsi. Terbukti, sistem ini tidak hanya bisa membantu kelancaran proses belajar siswa tetapi juga mempunyai makna mulia yakni membantu mempromosikan produk prduk unggulan milik masyarakat pelosok desa. Hingga kini sistem digital learning sudah membooming baik itu sebelum era pandemi Covid 19 atau setelah memasuki era Covid 19.
Kepala SMKN 1 Tapen Bondowoso Asyik Sulaiman SPd menegaskan, sejak ia menduduki jabatan kasek 20 Mei 2020 lalu sangat mendukung keberadaan pendidikan dengan sistem digital learning.
Bahkan, aku Asyik, secara umum pihaknya juga bisa mensuport semua elemen yang ada di Kecamatan Tapen, Bondowoso dengan memfasilitasi pendidikan ini sehingga kebutuhan masyarakat desa yang ada disekitar sekolah bisa berjalan lancar.
“Ya kami sangat mensuport karena sistem ini sangat bermanfaat dan dapat mempermudah pembelajaran siswa. Termasuk juga dapat mempermudah semua guru dalam menyampaikan materi pelajaran,” ujar Asyik.
Masih kata Asyik, studi potkes SMKN 1 Tapen sebagai pusat digital learning sudah diresmikan Kepala Cabdindik Wilayah Bondowoso Sugiono Eksantoso dengan didampingi Kasi SMK berikut pengawas dan koordinator pengawas baru baru ini.
Dari program itu, ujar Asyik, dapat membantu kinerja guru, siswa serta masyarakat desa dengan memberikan pendampingan untuk penjualan produk desa.
“Ya ini manfaatnya bukan hanya dirasakan pelaku dunia pendidikan saja, tetapi desa desa yang ada disekitar sekolah juga bisa kami bantu dalam memasarkan produknya melalui promosi di medsos atau sarana media yang lain,” kupas Asyik.
Program ini berjalan dengan baik, lanjut Asyik karena didukung oleh keberadaan Jurusan Multimedia, TKSM Perangkat Lunak dan Kimia Industri. Dari tiga jurusan ini, ujar Asyik, lembaganya juga bisa memproduksi handsanitiser dan handsoap mulai sebelum era pandemi Covid-19. Nah, akunya, dengan adanya sebaran virus korona maka SMKN 1 Tapen kini lebih cepat lagi mendukung program ini dengan sinergi.
“Ya dengan kerjasama sinergi kami mengembangkan produksi dua komoditas tersebut,” pungkas Asyik. Awi
Disisi lain, Ahmadi Andianto menimpali, munculnya digital learning di inisiasi oleh adanya isu besar dimana akses pengetahuan yang hanya terpusat di Kota atau sekolah yang maju bisa terpecahkan. Dengan potensi yang dimiliki, lanjut Andianto, pihaknya lalu menyediakan konten berkualitas yang bisa diakses oleh publik.
“Termasuk oleh sekolah lain yang ada dipinggiran desa atau sekolah swasta, bisa mengakses program ini asal ada koneksi internet,” terang guru mapel multimedia itu. [awi]

Tags: