Pemprov Jatim, Bhirawa
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan Jatim dan Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jatim siap menampung keluhan terkait pengumuman kelulusan seleksi CPNS pegawai honorer K2 yang telah diumumkan akhir Ferbuari lalu.
Selain keterlambatan pengumuman dari jadwal semula oleh MenPAN & RB, ketidak sesuaian tenaga hororer K2 yang lolos seleksi kriteria ditengarai telah terjadi dalam proses penetapan.
“Sejak awal penerimaan CPNS 2013 lalu, kami sudah membuka posko pengaduan. Terkait dengan pengumumum CPNS K2 yang memantik gejolak honorer di beberapa tempat di Jatim. Kami siap menerima laporan mereka. Namun hingga kini belum ada laporan K2 yang masuk,” beber Kepala Ombudsman Perwakilan Jatim , Agus Widiyarta, Minggu (2/3).
Menurut Agus , di sejumlah daerah mulai marak aksi dilakukan para tenaga honorer yang sudah mengabdi belasan tahun, namun tidak lolos dalam penerimaan CPNS 2013. Mereka tidak puas terhadap pengumuman tersebut, karena ada indikasi adanya honorer siluman yang lolos penerimaan CPNS jalur K2.
Melihat realitas tersebut, ORI Jatim siap menerima pengaduan dari para honorer yang tak puas terhadap pengumuman tersebut. Dan Ombudsman siap menindaklanjut laporan yang masuk.
Ia menengarai kisruh pengumuman CPNS ini karena adanya oknum nakal di Pemda/Pemkot yang memalsukan identitas honorer sehingga bisa ikut dalam tes CPNS jalur K2. Sesuai dengan aturan, honorer yang bisa ikut adalah dengan masa kerja setahun pada tahun 2005. Namun kenyataannya ada yang barus setahun honorer, namun bisa ikut tetes CPNS dan lolos.
Hal ini yang memantik aksi honorer lainnya yang tak lolos. Padahal mereka sudah mengabdi cukup lama. “Jadi pemerintah pusat tidak bertanggung jawab soal kisruh data honorer karena hanya sebatas mengumumkan hasil tes. Soal adanya pemalsuan data honorer, yang bertanggung jawab adalah pemerintah daerah. Sebab, semua data honorer, yang tahu adalah pemkab/pemkot,”
jelasnya.
Sedangkan Komisi Pelayanan Publik (KPP) Jatim juga siap menerima laporan dari masyarakat yang tak puas terhadap hasil pengumuman tes CPNS jalur K2.
Wakil Ketua KPP Jatim Nuning Rodiyah, pihaknya juga telah membuka posko pengaduan sejak penerimaan CPNS Oktober 2013 lalu. Maka, pihaknya membuka diri, jika ada laporan masuk soal ketimpangan pengumuman CPNS K2
“Memang sampai sekarang belum ada pengaduan yang masuk ke kami. Bukan berarti pengumuman K2 tanpa masalah. Sebab, mereka yang tak puas, saya dengar mereka langsung ke Jakarta,” tandasnya.
Untuk diketahui, honorer di sejumlah wilayah Jatim tak puas terhadap pengumuman CPNS K2 yang dilaksanakan Februari lalu. Bahkan mereka menggelar aksi unuk rasa seperti yang dilakukan honorer K2 di Nganjuk.
Bahkan terbaru ada kasus pemalsuan data honorer agar bisa lolos tes CPNS K2. Seperti yang terjadi di Ponorogo, setelah didera isu suap jutaan rupiah, kini muncul masalah baru dengan lolosnya seorang K2 yang saat mendaftar tes masih berstatus siswi SMAN 1 Ponorogo. arahnya, yang bersangkutan lolos dalam tes sehingga menimbulkan gejolak di sana. [rac]