Banyak Korban, Sidoarjo Deteksi Bahaya Angin Puting Beliung

Dwijo Prawiro. [alikus/Bhirawa.]

Sidoarjo, Bhirawa
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kab Sidoarjo bakal bekerja sama dengan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), untuk merancang MoU penerapan aplikasi yang bisa mendeteksi adanya bahaya angin puting beliung di wilayah Kab Sidoarjo.
Menurut Kepala BPBD Kab Sidoarjo, Ir Dwijo Prawiro MT, pihak PENS sudah memberikan paparannya pada BPBD Sidoarjo, pada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG) dan perwakilan dari sejumlah desa di wilayah Kab Sidoarjo, belum lama ini.
Dwijo menjelaskan, terjadinya angin puting beliung di Kab Sidoarjo termasuk tinggi. Selama tahun 2018 lalu telah terjadi mulai Bulan Pebruari sampai Desember. Total ada 12 kasus kejadian angin puting beliung yang menimpa sejumlah desa di sejumlah wilayah kecamatan. Misalnya Kec Waru, Kec Balongbendo, Kec Krian dan Kec Tulangan.
”Yang terakhir di Kec Tulangan menimpa di tujuh desa. Angin puting beliung hampir tiap tahun terjadi di wilayah Sidoarjo, sehingga dibutuhkan sistim peringatan dini sebelum terjadinya angin puting beliung, tujuannya agar warga masyarakat bisa siap-siap, sehingga dapat mencegah dan mengurangi terjadinya korban materi dan apalagi korban jiwa,” kata Dwijo, yang ditemui dalam workshop peningkatan kesiapan masyarakat Sidoarjo menghadapi bencana angin puting beliung, belum lama ini.
Dengan aplikasi ini, diharapkan Dwijo, dapat bermanfaat bagi Kab Sidoarjo. Aplikasi ini pernah dipaparkan di Negara Jepang. Di Prov Jatim, aplikasi ini akan kali pertama diterapkan di Kab Sidoarjo.
Sementara itu, Ir Basuki, salah satu pembimbing dan teknisi dari aplikasi PENS mengatakan, dengan menggunakan aplikasi akan bisa dipakai untuk memprediksi gejala angin puting beliung. Sebab dalam aplikasi itu ada sensornya yang bisa mendeteksi laju pergerakan angin dari darat lalu naik ke awan yang berpeluang menjadi angin puting beliung.
”Aplikasi ini tidak 100% akurat, tapi akan cukup lumayan, karena kita akan bisa siap menghadapi terjadinya angin puting beliung, sehingga bisa mencegah dan mengurangi terjadinya korban yang banyak, baik materi apalagi korban jiwa,” papar Basuki. [kus]

Tags: