BBJT Membedah M Tabrani Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia

Kepala BBJT memberikan cenderamata pada narasumber diskusi Menjalin Indonesia dari Provinsi Jawa Timur. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Bertepatan dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra yang jatuh pada Bulan Oktober 2021. BBJT (Balai Bahasa Jawa Timur) menggelar diskusi ‘Menjalin Indonesia dari Provinsi Jawa Timur’ dengan tema ‘Meretas Jalan Kepahlawanan M Tabrani, Penggagas Bahasa Persatuan Indonesia’.
Diskusi mengangkat sosok M Tabrani, jurnalis kelahiran Pamekasan Madura, yang menginisiasi nama Bahasa Persatuan Bahasa Indonesia dalam Kongres Pemuda tahun 1928, kini dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Menurut Kepala BBJT, Dr Asrif MHum, ada Adagium bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa – jasa para pahlawannya. Begitu pula dengan proses kelahiran Bahasa Indonesia. Terdapat sosok pahlawan kebahasaan di baliknya. Namun, tidak banyak orang yang tahu sosok di balik penggagas Bahasa Persatuan Indonesia. Apalagi orang yang berjasa ini pun belum diakui sebagai pahlawan nasional.
Asrif menjelaskan, tentu diperlukan upaya untuk memperkenalkan dan menggaungkan peran penting sosok ini kepada publik. Hal itu, sebagai tanggung jawab bersama terhadap hak intelektual anak bangsa yang telah memberi sumbangsih besar pada perjalanan bangsa Indonesia.
“Bahasa Indonesia adalah anugerah bagi Bangsa Indonesia. Bangsa yang ditakdirkan terdiri atas berbagai suku bangsa dan bahasa daerah ini memiliki bahasa persatuan yang berakar pada sejarah, sejarah dan budaya Indonesia, yaitu bahasa Indonesia,” tuturnya.
Asrif menegaskan, diskusi membedah sosok M Tabrani ini sudah dilaksanakan pada (22/10), namun BBJT masih terus melakukan sosialisasi, agar kepahlawanan M Tabrani dikenal masyarakat luas. Dalam diskusi ini menghadirkan Dr Alwi MHum Kepala Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Hikmah Bafaqih MPd, Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jawa Timur dan Djoko Tetuko Ketua Dewan Kehormatan PWI Jawa Timur. Gelar diskusi ini sejalan dan seiring dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sasra dengan Program Unggulan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.
“Kami berharap semoga langkah kecil ini memiliki dampak yang besar. BBJT sebagai lembaga garda depan dalam kebahasaan dan kesusastraan di Jawa Timur, berharap terwujud Badan Bahasa yang Bermartabat dan Bermanfaat,” harap Asrif. [ach]

Tags: