Bebas Sanksi FIFA, Bupati Pamekasan Komitmen Majukan Persepam

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam Melaunching Persepam Reborn. [samsudin]

Pemkab Pamekasan, Bhirawa
Persatuan Sepak Bola Pamekasan (Persepam) kembali bisa berkompetisi di Liga 3 Indonesia setelah sekian lama vakum akibat sanksi Federation Internasional Football Association (FIFA), setelah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur bersama semua stake holders bekerja keras membebaskan dari belenggu sanksi.
Pemkab bersama manejemen, Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (Koni) Pamekasan akhirnya menggelar launching Persepam Reborn di Taman Belakang Mandhapa Aghung Ronggosukowati Pamekasan.
“Saya bersyukur, setelah Persepam melalui beberapa dinamika panjang yang telah diketahui bersama. Akhirnya malam ini bisa reborn dengan semangat dan spirit baru,” ujar Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam saat memberikan sambutan dalam acara launching Persepam Reborn.
Bupati yang akrab disapa Mas Tamam ini bercerita, pada tahun 2018 saat dirinya baru menjabat orang nomor satu di Pamekasan terdapat banyak tulisan di sejumlah sudut kota yang seakan – akan memojokkan dirinya. Padahal, dirinya baru memimpin Pamekasan yang tidak tahu asal usul masalah Persepam.
“Saya waktu itu tanya ke Mas Johan (Ketua PSSI, red) dan beberapa teman – teman yang lain tentang Persepam itu bagaimana ceritanya. Mulai Persepam bermain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia, terdegrasi hingga terkena sanksi FIFA,” tandasnya.
Menurutnya, masalah yang dialami Persepam bukan salah dari seseorang, atau menejemen. Melainkan bagian dari sejarah yang harus dilalui bersama. Namun, sejarah buruk tersebut tidak boleh terulang kembali setelah Persepam saat ini bangkit atau reborn.
Masalah ini harus menjadi spirit meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Persepam. Sehingga, klub sepak bola yang lahir pada tahun 1970 itu menjadi klub yang berprestasi dan disegani oleh klub – klub lain di Indonesia.
“Harapan saya, kita ini menjadi satu, padu. Tidak ada yang lebih terhormat diantara satu dengan yang lainnya. Kecuali, yang lebih terhormat antara satu dengan yang lainnya yang betul-betul berkontribusi positif untuk kemajuan Persepam,” ungkapnya.
Mas Tamam menegaskan, pemain, menejemen, KONI, PSSI dan bupati posisinya sama. Hanya saja yang membuat berbeda adalah peran, komitmen serta menjalankan tanggungjawab dengan sungguh-sungguh. Karena satu elemen saja tidak berfungsi, maka seluruhnya tidak bisa berjalan dengan baik.
“Kita harus bekerja sama untuk mendorong Persepam ini bisa bertanding dengan bagus, pemainnya bersungguh-sungguh, menejernya cinta kasih, seluruh kita mendukung. Insyaallah semakin banyak klub di kabupaten ini yang betul – betul profesional. Kabupaten ini akan semakin dikenal, tidak hanya di Jawa Timur, tapi di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Bupati dengan sederet prestasi ini melanjutkan, launching Persepam reborn ini menjadi awal yang baik untuk mendorong komitmen antara Koni, PSSI dan menejemen Persepam betul-betul bersatu bergerak agar Persepam tidak hanya menjadi klub biasa.
“Karena mencabut sanksi dari FIFA bukan hal yang mudah dan seakan – akan yang mendapat sanksi itu saya yang sebelumnya tidak terlibat dalam Persepam,” ucapnya.
Maka Bupati meminta semua pihak bersatu padu untuk memajukan Persepam. Sebab, kesuksesan Persepam di kompetisi Indonesia akan menjadi kebanggaan bersama masyarakat Pamekasan. ”Saya mendukung dengan sekuat daya dan upaya yang saya miliki seluruh olah raga di Pamekasan maju. Dan Persepam menjadi klub sepak bola yang membanggakan. Saya berkomitmen mendukung kemajuan Persepam,” janjinya. [din]

Tags: