Belajar Tatap Muka SD dan SMP di Kota Malang Belum Siap

Wali Kota Malang Sutiaji

Malang, Bhirawa
Rencana Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang diwacanakan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sulit untuk direalisasikan. Bahkan, sistem simulasi yang dijadwalkan akan mulai dilakukan minggu ini juga masih belum ada gambaran pasti.
Wali Kota Malang, Sutiaji menyatakan, beberapa sekolah SD maupun SMP di Kota Malang yang tengah diajukan untuk simulasi belajar tatap muka dinilai masih belum siap. Bahkan dari semua wilayah Kecamatan di Kota Malang, ada yang masih belum bersedia untuk menjalankan sistem sekolah tatap muka. Ini yang menjadi alasan tahapan simulasi PTM belum bisa dilakukan di Kota Malang.
“Belum ya ini masih digodok lagi. Kemarin ada sekolah yang memang wilayah itu menolak. Jadi, kami lihat dulu kesiapan dari sekolah,” ujar Sutiaji, Senin (17/8) kemarin.
Sutiaji mengemukakan, menerapkan sistem PTM tidak hanya urusan pihak – pihak sekolah, namun juga memerlukan dukungan dari wali murid. Semua komponen harus siap, di sekolah kan ada wali murid, ada siswa, dan ada guru. Masih akan mengatur waktu tepat untuk melakukan simulasi sekolah tatap muka. Sembari juga menunggu status covid-19 Kota Malang bisa ke warna kuning.
“Alhamdulillah, Kota Malang sudah masuk zona oranye lagi. Mudah-mudahan kita mampu menekan penyebaran covid-19 di Kota Malang sehingga bisa zona kuning. Kalau itu nanti sudah, bisa masuk sekolah lagi,” tandas wali kota.
Sebelumnya Pemkot Malang tengah bersiap menjalankan simulasi sekolah tatap muka. Konsepnya akan dibuat terjadwal. Misalnya, siswa SD akan terbagi setiap harinya. Yakni kelas 1 dan 6 masuk Senin, hari berikutnya diisi kelas II dan V, kemudian kelas III dan IV. Begitu seterusnya dalam satu minggu.
Selain itu, setiap sekolah harus memenuhi persyaratan protokol kesehatan pencegahan covid-19. Antara lain menyediakan tempat cuci tangan, mengatur jarak antar kursi yang harus minimal 1 meter, dan punya pengukur suhu. [mut]

Tags: