Kota Malang, Bhirawa
Belasan calon wali murid dari sejumlah kelurahan di Kota Malang, tidak puas dengan sistem zonasi. Merekapun mendatangi Komisi D DPRD Kota Malang. Para wali murid ini, mengaku dirugjkan pada Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021.
Burhanudin kepada wartawan mengatakan, ada beberapa point yang menjadi ganjalan dia. Di antaranya, kesempatan pendaftaran semestinya cukup satu kali aja di setiap pendaftaran.
“Terlebih, jarak google maps dari apa yang dibuat dasar oleh Dinas Pendidikan Kota Malang,, ini jelas merugikan kami,” ujarnya.
Ia menambahkan pengurangan jumlah kuota zonasi pihaknya juga mempertanyakan. “Belum lagi pelaksanaan PPDB kurang transparan dalam penyelenggarannya. Sehingga kami patut menduga ada kecurangan, Terakhir, server kurang berkualitas banget,” keluhnya.
Bersama dengan calon wali murid lainnya, ia ke Komisi D DPRD Kota Malang, intinya meminta aspirasinya didengar dan ditindaklanjuti.
“Syukur alhamdulillah, ada perubahan, dan anak-anak kami bisa diterima,”ujar Burhan berharap.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menandaskan, pihaknya akan melihat dulu faktanya seperti apa.
“Jika memang jaraknya memungkinkan tidak sesuai. Bisa jadi akan ada perubahan atau penyesuaian,” tandas Sutiaji. [mut]
