BKPPP Gelar Temu Tehnis Bersama 100 Penyuluh

H Bajuri Hadiwijoyo SP, Kabid Pelaksana Penyuluhan BKPPP Kabupaten Situbondo, bersama Kepala Badan Ir H Budi Priono, dan pembicara dari BKP Provinsi Jatim pada acara temu tehnis peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa]

H Bajuri Hadiwijoyo SP, Kabid Pelaksana Penyuluhan BKPPP Kabupaten Situbondo, bersama Kepala Badan Ir H Budi Priono, dan pembicara dari BKP Provinsi Jatim pada acara temu tehnis peningkatan kapasitas kelembagaan penyuluhan, pagi kemarin. [sawawi/bhirawa]

[Tingkatkan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan]
Situbondo, Bhirawa
Guna meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan serta meningkatkan kinerja penyuluh pertanian, Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKPPP) Kabupaten Situbondo menggelar temu tehnis tingkat Kabupaten, Kamis (27/3) kemarin.
Acara yang dimulai pukul 09.00 wib itu dibuka langsung Kepala BKPPP Kab Situbondo, Ir H Budi Priono dengan didampingi Kepala Bidang (Kabid) Pelaksana Penyuluhan, H Bajuri Hadiwijoyo SP serta dua pembicara masing masing  Ir. Sri Widharti (Kelompok jabatan fungsional Sekretariat Bakorluh Provinsi Jatim) serta H Harsono, praktisi pupuk organik Situbondo.
Kepala BKPPP Kabupaten Situbondo, Ir H Budi Priono, menandaskan, sesuai arahan Bupati Situbondo H Dadang Wigiarto, bahwa peserta temu tehnis diminta untuk rajin berkoordinasi dengan jajaran terkait. Sebab, kata mantan Kadisperta itu, dengan koordinasi yang baik, petani tidak mengalami kebingungan. Termasuk yang penting diantaranya, selalu bersama-sama dalam merencanakan program.
“Saudara semua ini adalah tokoh, maka itulah harus menjadi panutan di desa. Tentunya dengan berperilaku yang baik sehingga menjadi contoh bagi masyarakat,” tegas Budi Priono, seraya meminta peserta untuk menyampaikan segala masalah dalam forum tersebut.
Menurut H Bajuri, penyuluhan pertanian merupakan bagian sistem pembangunan yang dapat mendorong peran serta petani, pelaku agribisnis serta masyarakat umum secara aktif atas dasar kemitraan dalam mendukung suksesnya empat bidang pembangunan pertanian.
Di antaranya, sebut H Bajuri, swasembada dan swasembada berkelanjutan, diversifikasi pangan; peningkatan nilai tambah dan eksport serta peningkatan kesejahteraan petani. “Penyuluh pertanian juga berfungsi sebagi motivator, dinamisator, fasilitator bagi petani. Sehingga diharapkan tercipta pelaku usaha/petani yang kreatif, inovatif, kredibel dan mampu bersaing,” tutur H Bajuri.
Mantan Kepala Bidang Bina Usaha Diskop dan UKM Kab Situbondo itu menambahkan, motivasi terhadap peningkatan kinerja penyuluh pertanan harus intensif dilakukan, sehingga semangat serta loyalitas dalam melaksanakan tupoksinya tetap terpelihara. “Agar semua itu bisa terealisasi dengan baik, diperlukan adanya sinergitas pelaksanaan program dari instansi terkait dan penentu kebijakan dalam sistem penyelenggaraan penyuluhan,” tegas Bajuri.
Dari kegiatan ini, sambung H Bajuri, ia berharap penyuluh pertanian lebih aktif menyusun rencana kerja ditingkat WKPP, termasuk ditingkat kecamatan dan kabupaten, sehingga memiliki acuan penyelenggaraan kegiatan penyuluhan. “Maka itulah saya minta PP harus pandai membuat konsep sistem penyelenggaraan penyuluhan yang efektif dan efisien di setiap BPP se Situbondo,” pungkas H Bajuri. [awi]

Tags: