BLK Bertaraf Internasional Diresmikan di Lombok

Muhaimin Iskandar

Muhaimin Iskandar

Mataram, Bhirawa
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar dijadwalkan akan meresmikan Balai Latihan Kerja (BLK) bertaraf internasional di Pulau Lombok, tepatnya di Lenek, Kecamatan Aikmal, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat sore.
“Siang ini Pak Menteri tiba di Bandara Internasional Lombok, kemudian bertolak ke lokasi pembangunan BLK internasional itu, untuk peresmiannya,” kata Kabag Humas dan Protokol Setda NTB Tri Budiprayitno, di sela-sela penantian kunjungan Menakertrans.
Tri mengatakan, Wakil Gubernur NTB H Muh Amin yang akan mendampingi Manakertrans terkait peresmian BLK itu, mewakili Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi yang berhalangan hadir.
Pembangunan BLK internasional di Pulau Lombok itu dimulai sejak akhir 2010, dan kini sudah rampung, hingga akan diresmikan penggunaannya.
Gedung dan infrastruktur pendukung lainnya mulai dibangun Oktober 2010 yang diawali dengan pembangunan beberapa unit gedung agar dapat dimanfaatkan sebagai tempat pelatihan.
Pada 2013, merupakan proyek lanjutan pembangunan asrama dan beberapa ruang kelas, serta fasilitas ruangan seperti furnitur dan lainnya, dengan dukungan anggaran sebesar Rp30 miliar.
Seluruh anggaran pembangunan BLK internasional itu bersumber dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemnakertrans), sementara tanggungan pemerintah daerah baik Provinsi NTB maupun Kabupaten Lombok Timur, berupa penyediaan lahan sesuai kebutuhan.
Pembiayaan pembangunan BLK internasional itu bersumber dari APBN Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas, Kemnakertrans yang didistribusikan dalam empat tahun anggaran dimulai 2010 sampai 2013.
Bangunan BLK internasional itu berada di Desa Lenek Daya, Kecamatan Aikmel, dengan dukungan luas areal sebesar 11,7 hektare dan luas bangunan utama dan pendukung sekitar 32.060 meter persegi.
Saat ini gedung yang telah selesai dibangun adalah gedung pengelola, workshop untuk kejuruan las dan ruang kelas, kejuruan perhotelan dan ruang kelas, kejuruan bahasa dan ruang kelas, kejuruan pariwisata dan ruang kelas, kejuruan IT dan ruang kelas.
Selain itu, BLK tersebut dilengkapi dengan tiga gedung asrama tiga lantai dengan total kapasitas sebanyak 234 orang, dan gedung “social living” yang dapat diperuntukkan sebagai kantin atau ruang pertemuan.
Sedangkan inftrastruktur pendukung yang telah dibangun adalah pagar, gerbang, dan gapura utama, pagar keliling, jalan lingkungan, penerangan lingkungan, dan genset. Seluruh kelistrikan dan mekanis gedung sudah berfungsi dengan baik.
Program-program pelatihan yang tersedia di BLK internasional itu direncanakan untuk kejuruan perhotelan, las, otomotif, bahasa, food and beverage, bidang pertanian dan peternakan terapan.
Direncanakan BLK internasional yang disiapkan untuk menghasilkan tenaga kerja siap pakai dengan kemampuan memadai di berbagai bidang keilmuan itu, akan langsung dipergunakan setelah peresmian.
Pembangunan BLK internasional itu merupakan bagian dari program peningkatan infrastruktur dalam penanggulangan kemiskinan dan pengangguran yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Untuk menanggulangi masalah pengangguran itu dipandang untuk membangun BLK bertaraf internasional sebagai lembaga pendidikan yang mampu menghasilkan calon tenaga kerja berkompeten di bidangnya.
“Tentu NTB sangat berharap keberadaan BLK bertaraf internasional itu dapat meningkatan kualitas tenaga kerja siap pakai dari daerah ini,” ujar Tri. [ant]

Tags: