BPBD Pastikan Kesiapan Mitigasi Bencana di Delapan Kabupaten

Pemasangan info daerah rawan bencana saat Ekspedisi Destana Tsunami oleh BNPB dan BPBD Jatim beserta jajaran di Banyuwangi.

Potensi Tsunami di Pantai Selatan Jawa
BPBD Jatim, Bhirawa
Pasca adanya kajian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) terkait potensi gempa megathrust dan tsunami di Selatan Pulau Jawa. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jatim mencatat ada 8 Kabupaten di Jatim berpotensi tsunami yang sudah jauh hari mempersiapka mitigasi bencana.
Hal itu dibenarkan Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Provinsi Jatim, Gatot Soebroto. Pihaknya menjelaskan, 8 Kabupaten di sisi Selatan Jatim berpotensi tsunami lantaran berada di lempeng Indo-Australia. Adapun 8 Kabupaten ini adalah Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek dan Pacitan.
“Potensi tsunami ini sudah disampaikan dari tahun-tahun sebelumnya. Sehingga sejak Juli hingga Agustus 2019, sudah dilalukan mitigasi bencana ke delapan Kabupaten tersebut. Yakni dengan melakukan Ekspedisi Destana (Desa Tangguh Bencana) Tsunami,” kata Gatot Soebroto kepada Bhirawa, Minggu (27/9).
Gatot menjelaskan, mitigas bencana itu dilakukan melalui anggaran BNPB bekerjasama dengan BPBD Kabupaten/Kota dan Provinsi, serta Tim Pentahelik. Diantaranya akademisi, Pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan media. Ekspedisi Destana Tsunami ini dilakukan mulai dari Banyuwangi sampai Pacitan.
Jadi, sambung Gatot, dalam ekspedisi tersebut masyarakat diberikan edukasi terkait apa itu tsunami, penyebab tsunami dan apa yang harus dilakukan bilamana tsunami itu terjadi. Edukasi itu diberikan ke semua Desa yang berada di wilayah pesisir Selatan Jawa, yakni 8 Kabupaten yang berpotensi tsunami.m
“Pemerintah Provinsi juga sudah memasang rambu-rambu terkait sistem peringatan dini atau Early Warning System (EWS) tsunami dibeberapa titik,” jelasnya.
EWS ini, lanjut Gatot, berupa sirine yang akan berbunyi kalau terjadi bencana tsunami di beberapa titik yang terpasang. Kemudian rambu-rambu terkait papan imbauan sudah dipasang di pantai di Pesisir Selatan. Sehingga nantinya masyarakat sudah tahu kalau terjadi bencana tsunami harus lari ke mana dan tinggal mengikuti rambu-rambu petunjuk.
Gatot menambahkan, masyarakat sudah diberikan pengertian prinsip 20-20-20. Tujuannya agar masyarakat waspada jika gempa bumi di pesisir berlangsung lebih dari 20 detik, kemungkinan gelombang tsunami datang. Sehingga masih ada waktu 20 menit untuk menyelamatkan diri. Yakni dengan mencari tempat aman yang lebih tinggi, minimum 20 meter lebih tinggi dari wilayah terendah (pantai).
“Dengan adanya Ekspedisi Destana Tsunami ini. Apabila ada potensi tsunami, maka Destana yang dibentuk BPBD ini harus siap siaga terhadap bencana. Termasuk dalam hal menyelamatkan diri,” tegasnya.
Pihaknya mejelaskan, mitigas bencana ini juga dilakukan seperti di Lumajang. Masyarakat setempat memasang tanda di rumah-rumah untuk keluarga yang rentan. Dalam artian di rumahnya ada orang yang sudah lansia dan ada anak-anak kecil. Maka di rumah tersebut dipasang stiker risiko, yang berarti harus diutamakan keseamatannya.
“Pemasangan stiker ini bertujuan agar keluarga di rumah tersebut mendapat prioritas utama yang harus diselamatkan,” pungkasnya. [bed]

Delapan Kabupaten Rawan Tsunami
1. Banyuwangi
2. Jember
3. Lumajang
4. Malang
5. Blitar
6. Tulungagung
7. Trenggalek
8. Pacitan

Tags: