Brantas Rentenir Berikan Dana Bergulir

Surabaya, Bhirawa
Maraknya praktek lintah darat alias rentenir masih cukup tinggi ditengah-tengah masyarakat, terutama bagi masyarakat kelas menengah kebawah. Untuk mengatasi masalah tersebut Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri akan membantu masyarakat dengan memberikan dana bergulir untuk modal.
Banyak lembaga permodalan baik milik negara maupun swasta membantu masyarakat lapisan menengah kebawah ini untuk lepas dari jerat rentenir. Salah satunya PNPM Mandiri, yang terus berupaya untuk menekan rentenir.
Koordinator PNPM Mandiri Jatim, Rohmat Puji Purnomo mengungkapkan pengelolaan dana bergulir yang dijalankan masyarakat Jatim mencapai Rp.1,3 triliun. Dari semua jumlah itu, penyaluran kepada per nasabah rata-rata kurang dari Rp5 juta per orang, selain itu ada mayoritas nasabah meminjam Rp.500.000. “Mayoritas peminjam usaha pemula, ada yang baru memiliki toko pracangan atau penjual bakso,”Kamis (6/3/) kemarin.
Selain itu, program pinjaman tanpa agunan dan diterapkan kelompok dengan anggota 6-10 orang, mampu menekan peran rentenir di tengah masyarakat. Terlebih sistem perguliran dana menggunakan pola tanggung renteng, sehingga setiap anggota harus bertanggung jawab untuk tidak menunggak agar tidak membebani anggota yang lain.
Rohmat menceritakan di Desa Sumberbening, Kecamatan Bringin, Ngawi, Jatim yang semula terdapat tiga rentenir yang beroperasi. Namun ketika ada program pinjaman bergulir PNPM Mandiri aktivitas ketiga lintah darat berkurang. “Jumlah rentenir yang tergusur  sangat banyak, itu terlihat dari desa saya, tapi yang riset khusus memang belum ada,” ungkapnya dengan antusias
Disinggung soal ketentuan suku bunga, Rohmat menuturkan bunga yang berlaku untuk pinjaman bergulir 12% sampai 18%. Berbeda dengan bunga bank, besaran suku bunga ditentukan kelompok secara musyawarah.
Dia menggambarkan bila bunga dana bergulir dari kecamatan 16% maka di kelompok nanti bunga 18%. Sehingga selisih bunga 2% digunakan untuk tambah modal dan dana sosial bagi orang miskin. Meski demikian, kata dia, jumlah yang merapkan bunga 18% tidak banyak. Mayoritas kelompok yang mengulirkan dana menerapkan bunga pinjaman 1% setiap bulan atau 12% per tahun.
Sehingga sebagai itungan kasar, bila meminjam Rp500.000 maka bunga per bulannya Rp5.000. “Makanya kami sering disebut sebagai BI , menentukan bunga sendiri, melaksanakan sendiri,” jelasnya setengah berkelakar.
Model pengelolaan dana bergulir dengan tanggung renteng selain bisa mengusir rentenir juga ampuh menjaga kredit macet di kisaran 2%.  [wil]

Tags: