Budidaya Padi Organik, hasilkan 8,4 Ton GKP/Ha

Ketua Umum PUSKUD Jawa Timur H. Mardjito Gisan Admojo, Bupati Madiun, Muahtarom. S.Sos (tengah)  dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan holtikultura Kab. Madiun, M. Nadjip, SP.MM berkenan melaksanakan panen raya padi organic vareitas Menthik Wangi Susu  di Desa Sidorejo Kec. Saradan Kab. Madiun, Rabu (19/3).sudarno/bhirawa

Ketua Umum PUSKUD Jawa Timur H. Mardjito Gisan Admojo, Bupati Madiun, Muahtarom. S.Sos (tengah) dan Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan holtikultura Kab. Madiun, M. Nadjip, SP.MM berkenan melaksanakan panen raya padi organic vareitas Menthik Wangi Susu di Desa Sidorejo Kec. Saradan Kab. Madiun, Rabu (19/3).sudarno/bhirawa

Madiun, Bhirawa
Pembangunan Balai Pelatihan Budidaya Padi Organik oleh PUSKUD didasari karena semakin berkurangnya lahan persawahan yang semakin menyempit. Demikian halnya diwilayah Kab. Madiun dan juga semakin berkurangnya irigasi teknis untuk pertanian.
Saat ini Pusat Pelatihan Budidaya Padi Organik milik PUSKUD Jawa Timur telah mampu menghasilkan padi organik varietas Menthik Wangi Susu. Varietas yang satu ini memiliki umur yang agak sedikit panjang yaitu sekitar 141 hari terhitung sejak berada di persemaian padi hingga dipanen.
Berdasarkan hasil panen ubinan, maka diperkirakan akan mampu menghasilakan sekitar 8,4 ton Gabah Kering Panen/ Ha-nya.
Demikian ditegaskan oleh Dirut. PUSKUD Jawa Timur H. Zaenal Arifin pada peresmian bangunan Komplek Gedung Pusat Pelatihan Budidaya Padi Organik milik PUSKUD Jawa Timur di Desa Sidorejo Kec. Saradan Kab. Madiun, Rabu (19/3).
Menurut dia, di Jawa Timur sendiri diperkirakan ada 20 KUD yang akan mengikuti program pelatihan ini. Karena yang mngikuti pelatihan dari berbagai daerah, maka komplek peltihan ini juga dilengkapi dengan Asrama, tempat ibadah, ruang makan, pendopo dan juga laboratorium. Adapun materi yang akan disampaikan meliputi : Dinamika Kelompok Tani, Pengelolaan
Tanaman Padi, Pembuatan Pupuk Organik, Pembuatan Pestisida dan lain-lain. Sedangkan petani yang sudah praktek menanam padi organik, maka hasil panennya akan dibeli oleh PUSKUD. Jadi petani tidak perlu khawatir kalau nantinya hasil panen tidak terjual.
Sementara itu, Ketua Umum PUSKUD Jawa Timur H. Mardjito Gisan Admojo, dalam perjalanannya PUSKUD tidak bisa lepas dari Pertanian dan Koperasi Unit Desa. Saat ini di Jawa Timur masih ada 702 KUD. Dari jumlah itu 450 sampai dengan 500 diantaranya masih berjalan dengan baik dan sisanya maih buka. Hanya saja usahanya menurun. Era reformasi kegiatan KUD sedikit menurun, dan setelah adanya era otonomi daerah keberadaan KUD kembali diperhatikan.
Terkait dengan diresmikannya Pusat Pelatihan Budidaya Padi Organik di Kab. Madiun ini, diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik untuk meningkatkan pengetahuan petani terkait dengan budidaya tanaman padi organik dan juga pembuatan pupuk dan pertisidanya.
Dengan demikian diharapakan pada akhirnya pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat seiring dengan meningkatnya kwalitas hasil panen padi. Petani hendaknya tidak ragu-ragu untuk menanam padi organik, karena semua hasil panennya akan dibeli oleh PUSKUD. KUD akan terus berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
Bupati Madiun . H. Muhtarom, S.Sos dalam sambutannya mengatakan, pendirian pusat pelatihan budidaya tanaman padi organik di Kab. Madiun sangat tepat sekali karena letaknya yang mudah dijangkau baik dari Kab. Ngawi, Nganjuk, Magetan, Ponorogo dan wilayah lainnya.
Dengan didirikannya tempat pelatihan ini diharapkan akan mampu meningkatkan hasil produksi padi dalam rangka mewujudkan swasembada pangan.
Selanjutnya Bupati Madiun menginformasikan,  bahwa Produksi padi (GKG) di Kab. Madiun mencapai 527.101,67 ton/tahun setara dengan 328.731,37 ton beras sehingga terdapat surplus 228.190,68 ton setara beras. Sedangkan Luas areal panen 76.312 Ha dengan Produktivitas saat ini mencapai 69,06 Ku/ Ha GKG. Kondisi ini menjadikan Kab. Madiun sebagai salah satu daerah penyangga stok pangan nasional dan sekaligus sebagai lumbung pangan untuk Jawa Timur bagian barat.
Untuk meningkatkan hasil produksi pertanian, Pemkab. Madiun juga memberikan bantuan subsidi untuk pengadaan pupuk melalui Gapoktan Kab. Madiun agar mereka mampu memproduksi sendiri pupuk organik dan pertisidanya yang ramah lingkungan.  Tidak berhenti sampai disitu, Bupati Madiun juga tidak bosan-bosannya mengingatkan petani agar mereka juga mempunyai wawasan bisnis. Sehingga pada saat musim panen mereka tidak pada posisi yang selalu dirugikan.
“Untuk itu, kami mengingatkan, pada saat musim panen hendaknya hasil panen disimpan dulu tunggu hingga tiga bulan kedepan agar harga gabah merangkak naik. Sedangkan untuk modal kembali menanam petani dapat mengajukan kredit dengan bunga yang sangat terjangkau,”saran bupati Muhtarom. [dar]

Tags: