Bupati Bojonegoro Sampaikan Penanganan Covif-19 Lewat Webinar

Bojonegoro,Bhirawa
Dalam rangka Kendali penanganan Covid- 19, Pemkab Bojonegoro, bersama Polres, Kodim, Kejaksaan dan juga instansi terkait terus berupaya dalam penanganan Covid 19 di Kabupaten Bojonegoro.
Dalam kegiatan Webinar dalam jaringan (daring) dengan tajuk Kendali Penanganan COVID-19 yang digelar di Pendopo Malowopati, kemarin (20/5) Milik Pusat atau Daerah.
Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah menyampaikan, bahwa dalam penanganan covid 19 di daerah perlu adanya gotong royong hingga ke tingkat bawah yakni RT.
“Tidak hanya itu, Pemkab Bojonegoro juga berkoordinasi dengan Kabupaten tetangga,” ungkap Bupati Bojonegoro.
Bu Anna mengakui, dalam penanganan covid 19 di wilayah awalnya ada beberapa kendala salah satunya belum tersedianya alat PCR guna mendeteksi hasil Swab, sehingga hasil Swab yang dilakukan haris menunggu agak lama.
“Karena banyaknya daerah yang juga nunggu Swab, namun setelah koordinasi dengan Provinsi Jatim serta pemerintah pusat, akhirnya Bojonegoro punya alat PCR guna mendeteksi awal sehingga bisa menentukan langkah penangananya,” ungkapnya.
Masih kata Bu Anna, meski adanya kelonggaran PSBB, Pemkab Bojonegoro tetap mengantisipasi adanya pemudik yang datang. Selain itu, di Bojonegoro juga belum bisa diterapkan PSBB dikarenakan hampir 80 persen masyarakat masih masih bekerja luar rumah.
“Namun yang penting, untuk pencegahan covid 19 Pemkab Bojonegoro memberlakukan pembatasan jam malam serta penerapan Social Distancing dan Pysical Distancing,” tandasnya.
Selain itu Pemkab Bojonegoro juga melakukan tracking di perbatasan kota Bojonegoro dengan Blora dan Kali ini ada 10 pasar kabupaten dan 70 pasar masuk dalam dasar list tracking. Dan dengan tracking tersebut ditemukan 25 persen reaktif rapid tes.
“Untuk Swab kami tetap lakukan rujukan ke rumah sakit yang memiliki laboratorium, dan itu menjadi kendala kami, karena belum memiliki fasilitas Swab,” tegasnya.
Jumlah warga Bojonegoro saat ini ang masuk kategori OTG ada 364, ODP 225 orang, dan positif covud-19 ada 30 orang. Dari jumlah orang yang positif ada yang sembuh 2 orang dan meninggal 5 orang.
Di sisi lain, Senior Adviser on Gender and Youth WHO, Diah Saminarsih mengatakan ini pengalaman berharga bagi WHO pasalnya banyak ilmu yang didapat dari pemimpin daerah dalam penentuan pengambilan kebijakan ditengah pandemi Covid 19 ini. Pasalnya, pemimpin daerah sebelum pengambilan kebijakan juga sudah memikirkan masyarakat yang dipimpinnya.
Seperti diketahui, Webinar tersebut dengan menampilkan praktisi kesehatan, pemerhati kebijakan dan HAM, serta perwakilan pemimpin daerah. Di antaranya, Komisioner HAM Beka Ulung Hapsara, Senior Adviser on Gender and Youth WHO Diah Saminarsih, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo,serta Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah.(bas)

Tags: