Bupati Nganjuk Perkuat Pertumbuhan Ekonomi Kreatif

Foto-batik= Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat dengan sungguh-sungguh berupaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi dengan memperkuat sektor ekonomi kreatif.(ristika/bhirawa)

(Standarisasi produksi batik lokal)

Nganjuk, Bhirawa
Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat bersama organisasi pemerintah daerah (OPD), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda), Perbankan dan Pengrajin Batik Lokal se Kabupaten Nganjuk melakukan sinkronisasi kerja terkait terwujudnya Tri Cipta Bhakti Nganjuk.
Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sektor industri kreatif.
Ekonomi kreatif adalah sebuah konsep di era ekonomi baru yang mengintensifkan informasi dan kreativitas dengan mengandalkan ide dan pengetahuan dari sumber daya manusia sebagai faktor produksi yang utama. Konsep ini biasanya akan didukung dengan keberadaan industri kreatif yang menjadi pengejawantahannya.
Bupati Nganjuk mendorong pihak swasta dan instansi terkait untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi di daerah Nganjuk. Dengan melakukan pembinaan terhadap pengrajin batik yang jumlahnya hanya ada 12 orang seKabupaten Nganjuk diharapkan mampu menjadi pilot project ekonomi kreatif.
“Kedepan pemerintah daerah akan melakukan standarisasi batik khas Nganjuk dan UMKM,” terang Bupati Nganjuk.
Bupati Nganjuk juga mengatakan, wilayah Nganjuk memiliki Sumber daya yang luar biasa, mulai. Dari pengrajin Batik, UMKM, Pariwisata, dan Pertanian. Secara geografis kabupaten Nganjuk berada di lingkar wilis yang meliputi kabupaten Ponorogo, Madiun, Nganjuk, Kediri, Tulungagung dan Trenggalek.
“Alhamdulillah Nganjuk juga berada di jalur tol trans Jawa. Diharapkan pertumbuhan ekonomi tentu mengalami kenaikan,” tegas Bupati Nganjuk.
Bupati juga akan membuat standarisasi batik lokal seperti batik yang khusus seragam sekolah, ASN dan Kepala dinas. “Bupati selaku kepala Daerah akan mendorong pada masyarakat stakeholders untuk betul-betul menggunakan batik lokal Nganjuk ” imbuh Bupati Nganjuk.
Selain itu, Bupati Nganjuk berkomitmen untuk membawa batik lokal Nganjuk ke kancah nasional maupun internasional. Untuk itu penataan dewan pembina di Dekranasda harus betul-betul ditata dan dikelola secara profesional.
Sri Suwarsih (58) salah satu pengrajin batik asli Nganjuk mengaku senang dengan adanya kordinasi yang diselenggarakan oleh bupati Nganjuk. Karena dengan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah daerah, tentunya produk batik lokal akan mendapatkan respon positif dari masyarakat juga. (adv.ris)

Tags: