Bupati Nganjuk Sidak Pelaksanaan Pilkades di 19 Desa

Meninjau pelaksanaan pilkades di Desa Ngadiboyo Kecamatan Rejoso, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat didampingi Kapolsek dan camat setempat.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Tidak ingin ada gangguan, Bupati Nganjuk Novi Rahman Hidayat meninjau langsung pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak di Kabupaten Nganjuk. Bupati berharap, kepada para kades terpilih diharapkan melakukan pembangunan menuju desa mandiri dan merangkul yang kalah dan yang tidak terpilih mendukung yang menang.
Disampaikan Mas Novi sapaan akrab Novi Rahman Hidayat, proses pemilihan kepala desa di 19 desa berjalan dengan lancar, tertib dan aman serta kondusif. Kendati demikian, orang nomor satu di Kabupaten Nganjuk ini mengharapkan ketertiban dan keamanan tersebut dijaga hingga pelantikan dan berjalannya pemerintahan desa. “Siapapun yang terpilih, itulah kades kita. Yang kalah mendukung yang menang, yang menang merangkul yang kalah. Untuk apa ribut ribut,” katanya tegas.
Apabila kurang puas dengan pemilihan karena kekalahan, mas Novi menyarankan untuk kembali mengikuti pilkades enam tahun berikutnya. Sehingga diharapkan tidak ada lagi pengkotak-kotakan ditengah masyarakat. Kepada masyarakat juga diimbau untuk mendukung kades yang terpilih. “Pilkades berjalan lancar, pertanda kesadaran berdemokrasi warga masyarakat Kabupaten Nganjuk berjalan dengan baik dan sukses,” katanya.
Bupati juga mengajak semua pihak untuk saling merangkul, bersahabat dan tidak ada lagi label pendukung salah satu calon. Selepas pelaksanaan Pilkades, masyarakat harus hidup dengan rukun dan berdampingan dengan damai.
Terkait pengamanan, Polres Nganjuk melaksanakan pengamanan kegiatan Pilkades serentak selama tiga hari. Mulai H-1 sampai dengan H +1, yaitu tanggal 25 – 27 November 2019. Dengan melibatkan personel Polres Nganjuk dan jajaran sebanyak 497 orang yang didukung oleh personel TNI Kodim 0810 Nganjuk sebanyak 100 orang, Satpol PP sebanyak 60 orang, kemudian Linmas sebanyak 600 orang dan satuan setingkat kompi (SSK) Brimob Polda Jatim.
Pola pengamanan yang disiapkan adalah untuk pola rawan dengan perbandingan 1 TPS : 3 Polri, 1 Babinsa dan 15 Linmas, Untuk TPS sangat rawan dengan pola 1 TPS 15 Polri 1 Bhabinsa dan 15 Linmas. Dan selain personel yang ada di TPS -TPS juga dilakukan penempatan personel dari pleton Polres dan Brimob Polda Jatim terhadap TPS yang dianggap sangat rawan.
Polres Nganjuk juga mensiagakan pasukan di empat titik wilayah untuk antisipasi gangguan kamtibmas antara lain di Polsek Bagor sebanyak satu peleton, Polsek Baron sebanyak satu peleton, Polsek Rrejoso sebanyak satu peleton dan Polsek Pace sebanyak satu peleton sedangkan di Mapolres Nganjuk disiagakan pula satu SSK dari Brimob Polda Jatim, satu SST dari Resmob Polres Nganjuk, Satu unit deteksi satuan Intelkam Polres Nganjuk sebanyak 25 orang dan satu SST Ralmas Sabhara Polres Nganjuk. “Personel yang melaksanakan pengamanan baik TNI, Polri dan Satpol PP serta Linmas diharapkan bersikap netral. Seluruh petugas pengamanan agar memberikan pelayanan yang terbaik dan perlakukan secara adil kepada seluruh calon dan tidak diskriminasi,” tegas Kapolres Nganjuk AKBP Handono Subiakto.
Sekedar informasi bahwa Kabupaten Nganjuk Selasa (26/11) menggelar 19 pemilihan kepala desa di 12 kecamatan. Sedangkan 232 desa lainnya telah melakukan pilkades pada Februari silam yang menyisakan permasalahan hukum yakni Desa Ngrombot dan Desa Ngepung di Kecamatan Patianrowo. Desa Candirejo Kecamatan Loceret, Desa Ngudikan Kecamatan Wilangan dan Desa Mojoduwur Kecamatan Ngetos serta Desa Nglawak Kecamatan Kertosono.(ris)

Tags: