Bupati Pamekasan Imbau Tidak Menggunakan Botol Plastik

Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam bersama Wabup Pamekasan, Rajae, Forkopimda dan Sekda Pamekasan menyerahkan Enam buah kendaraan roda tiga bantuan CSR Bank Jatim Cabang Pamekasan. [syamsudin/bhirawa]

Pamekasan, Bhirawa
Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2020, Bupati Pamekasan, Baddrut Tamam menghimbau, ke depan Pemerintah Kabupaten Pamekasan tidak akan menggunakan botol plastik untuk minum.
Alasannya, pembatasan penggunaan bahan plastik itu. Terutama mengurangi sampah plastik dan yang sangat berbahaya lantaran sulit untuk dapat diurai. Mulai sekarang, kegiatan di lingkungan Pemkab memberi contoh tidak menggunakan bahan plastik untuk mimunan.
“Pemkab Pamekasan mudah-mudahan dua bulan lagi minum sudah tidak pakai botol plastik. Sudah beralih ke air kemasan galon. Kalaupun disiapkan gelas. Gelasnya pun dari bahan kertas bukan plastik. Dengan begitu nantinya pemerintah menjadi tauladan kampanye anti plastik sehingga tumpukan sampah akan berkurang,” tandasnya.
Pernyataan Bupati Baddrut usai menyerahkan bantuan CSR Bank Jatim, secara bersama Wabup Pamekasan, Raja’e, Forkopimda, Sekda Pamekasan, Totok Hartono, pimpinan Cabang Bank Jatim Pamekasan, di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Desa Angsanah, Kecamatan Proppo, Pamekasan.
Hibah enam kendaraan roda 3 pengangkut sampah diserahkan kepada ponpes Mambaul Ulum Bata-bata, Al Hamidy dan Darul Ulum Banyuanyar, Miftahul Ulum Bettet, Darul Akhlaq Toronan dan ponpes Al Madani Sumber Bungur Pakong.
Menurut Bupati, bantuan alat pengangkut sampah dapat mendukung aktivitas peduli bersih lingungan pondok. Walau, sebelumnya di enam ponpes ini sudah bersih dari sampah berkat dukungan Dinas Lingkungan Hidup memberi pelantikan kepada para santri.
“Mudah-mudahan enam pesantren yang mendapatkan bantuan kendaraan pengangkut sampah ini yang sebelumnya sudah bersih semakin bersih. Mudah-mudahan santri yang ada di dalamnya semakin sehat dan lingkungannya bersih,” tambahnya.
Kegiatan berbalut BERBAUR, kata Bupati adalah sebuah kerja nyata demi kepentingan rakyat. “Ke depan, kegiatan ini tidak ada lagi seremonial tetapi langsung berbaur bersama rakyat dalam kerja nyata. Tujuannya, pimpinan dan rakyat agar tidak berjarak tetapi bersama membangun Pamekasan bersih, sehat dan hebat,” tuturnya.
Target meraih Adipura, Pengurus DPW PKB Jatim menyatakan, penghargaan itu bonus. Terpenting kerja nyata dulu. “Suatu saat dapat penghargaan ini bonus. Yakni efek dari kerja nyata dan kerja keras, sehingga diperoleh penghargaan dari Propinsi dan Pusat,” ujarnya.
Kadis Lingkungan Hidup Pamekasan, Amin Jabir melaporkan, di kabupaten Pamekasan terdapat 326 pondok pesantren, sedang mengikuti program berwawasan ramah lingkungan atau eco pesantren baru 39 ponpes. [din]

Tags: