Bupati Trenggalek Ajak Warga Dongko Jaga “Budaya Ngetung Batih”

Trenggalek,Bhirawa
Budaya tidak hanya terbatas pada kesenian. Tetapi kesenian yang merupakan perwujudan dari keluhuran budaya. Kebudayaan sendiri berakar dari adab, jika adabnya bagus maka ke depan peradaban pasti akan baik.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, saat menghadiri upacara adat Ngetung Batih di Kecamatan Dongko, Kamis (20/8). Dalam kesempatan itu Bupati mengajak masyarakat untuk tidak melupakan adat budaya leluhur.

“Ngetung Batih ini adalah sebagian kecil dari keluhuran budaya nenek moyang kita, kita harus ingat bahwa Ngetung Batih ini memiliki rangkaian, kalau tidak salah ada adat budaya Mason, Bersih Desa di sumber air dan sebagainya, kemudian ada Baritan,” tuturnya.

“Jadi kalau sudah dibersihkan, setelah itu panennya bagus, syukuran, Baritan, setelah panen disedekahkan, mencari saudarnya Ngetung Batih,” lanjut Bupati Nur Arifin.

Pada kesempatan itu pula, Bupati juga mendukung rencana Pemerintah Kecamatan Dongko yang ingin mendirikan sekolah budaya. Menurutnya, ke depan diharapkan akan ada tiga pusat perkembangan ekonomi, yaitu di utara ada pusat kota Trenggalek, di sisi selatan ada Watulimo dan Panggul, kemudian di tengah ada jantung kebudayaan yaitu Dongko.

mood”Karena di Trenggalek itu banyak keunikan, di sisi utara ikut pengaruh budaya Solo, di selatan sebagian ikut pengaruh budaya Jogja, kemudian sisi timur ikut pengaruh budaya Majapahitan, jadi sangat menarik,” ungkap Bupati Nur Arifin.

“Artinya apa, artinya jadi orang Trenggalek itu hatinya harus lapang, terkena pengaruh banyak budaya tetap saling menerima, maka harus dilapangkan juga rasa toleransinya dan sebagainya,” imbuhnya.

“Dan Suroan biasanya menjamas pusaka, dan pusaka yang paling benar adalah yang ditunjukkan oleh masyarakat Dongko ini, pusaka yang paling keramat adalah silaturahmi, jadi Ngetung Batih ini adalah merawat pusaka silaturahmi dan sedekah dengan saudara maupun tetangga,” jelas Bupati.

Untuk itu, Bupati Nur Arifin berharap nilai-nilai budaya tersebut tidak luntur dan harus terus dirawat. (Wek).

Tags: