Cabai Sulit Didapat, Terpaksa Beli Cabai Busuk

11-cabe-lombokTuban, Bhirawa
“Tak ada rotan, akar pun jadi, tak ada cabai segar, busuk pun tak peduli” mungkin pribahasa ini tepat untuk digunakan oleh sebagian masyarakat khususnya diwilayah kabupaten Tuban yang hingga saat ini masih kesulitan untuk mendapatkan cabai dikarenakan minimnya pasokan dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat.
Hingga saat ini cabai masih sulit dicari dipasaran, padahal harganya sudah menurun dari Rp70 ribu per kg menjadi Rp55 ribu per kg. Karena dirasa masih mahal, sebagian warga terpaksa membeli cabai rawit busuk yang bercampur dengan cabai yang kondisinya masih segar untuk meminimalisir pengeluaran.
“Kalau beli campuran itu lebih murah mas, harganya selisih separo. Tapi kan lumayan masih bisa dipilih-pilih sendiri,” terang Mariatun, salah satu pembeli di pasar Baru Kabupaten Tuban.
Harga cabai rawit merah yang bercampur dengan cabai kondisinya membusuk tersebut dijual antara Rp 25.000 sampai dengan Rp 30.000 perkilogramnya. Sehingga lebih murah dari pada cabai rawit yang kondisi segar.
“Ini busuknya itu sudah dari tengkulaknya, kita dapat sudah seperti ini. Mungkin ini karena hujan yang masih tinggi, jadinya banyak yang busuk,” ujar salah satu pedagang cabai.
Menurut sejumlah pedagang cabai yang berada di pasar tradisional Kabupaten Tuban, mereka menyatakan langka cabai di pasaran itu akibat minimnya stok dari wilayah Tuban sendiri. Biasanya kalau para petani tidak gagal panen harga cabai cenderung melimpah, akan tetepi saat ini sulit untuk di dapat.
“Kita saat ini harus mendatangkan cabai dari luar Tuban, karena stok dari Tuban sudah menipis. Jadinya harga tetap mahal, apalagi banyak yang gagal panen,” kata Anik Silfana, salah satu pedagang di pasar baru Tuban.
Untuk diketahui, pada saat kondisi normal, harga cabai Rawit antara Rp 20.000-Rp 25.000/Kg. Dengan mahalnya harga tersebut membuat para pegadang mengaku harus mengeluarkan modal lebih banyak lagi dan penjualannya mengalami penurunan.  [hud]

Tags: