Caleg Golkar Tertulis Partai Lain, KPU Kota Probolinggo Akui Human Error

Muklas Kurniawan saat serahkan berkas caleg partai Golkar kota Probolinggo.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Terjadinya diduga human error, terjadi salah cetak pada baliho sosialisasi caleg DPRD Kota Probolinggo terhadap salah satu caleg partai Golkar. Baliho yang dicetak KPU setempat itu adalah baliho yang dipasang di kantor kecamatan. Total jumlahnya ada lima baliho di lima kecamatan. Golkar pun melaporkan kesalahan cetak itu pada Bawaslu setempat. Kesalahan yang dimaksud, yaitu kesalahan penulisan nama Partai Golkar.
Dari foto yang beredar, nama Partai Golkar di baliho tertulis nama Partai Kebangkitan Indonesia Raya. Tirmidzi, komisioner KPU Kota Probolinggo Divisi Hukum dan Pengawasan, Minggu 2/12 membenarkan kesalahan cetak pada baliho sosisalisasi caleg Partai Golkar. “Memang ada kesalahan penulisan untuk nama Partai Golkar. Namun, untuk nama dan nomor caleg sudah sesuai, ” ujarnya.
Kesalahan tersebut, terjadi saat proses desain. Ini, murni karena ketidaksengajaan dari staf KPU. Ini human error. Baliho itu sendiri mulai dipasang sejak tahapan sosialisasi caleg. Tiap baliho ukurannya 3 x 4 meter. Namun, kesalahan itu baru diketahui dan dilaporkan ke Bawaslu Kamis 29/11, katanya.
Begitu diketahui ada kesalahan, KPU setempat langsung memperbaiki. Tulisan Partai Kebangkitan Indonesia Raya di baliho tersebut ditutup dan diganti dengan tulisan Partai Golkar. “Hari itu juga Baliho yang salah cetak kami perbaiki. Kami juga menyampaikan permintaan maaf kepada pihak-pihak yang dirugikan dengan kesalahan penulisan pada baliho ini,” jelasnya.
Saat disinggung mengenai adanya sanksi untuk staf KPU tersebut, Tirmidzi belum memastikan dengan jelas. “Sementara ini staf tersebut baru kami panggil saja,” lanjutnya.
Samsun Ninilouw, koordinator Divisi Penindakan Bawaslu Kota Probolinggo membenarkan kesalahan penulisan pada baliho Golkar. Baliho tersebut berisi nama-nama caleg DPRD Kota Probolinggo di tiap dapil. “Kesalahan penulisan bukan pada nama caleg, melainkan nama parpol. Seharusnya Partai Golkar jadi Partai Kebangkitan Indonesia Raya. Partai Kebangkitan Indonesia Raya itu bukan nama peserta pemilu,” paparnya.
Bawaslu saat ini masih melakukan investigasi tentang kesalahan penulisan nama parpol tersebut. “Sehari setelah adanya laporan dari Golkar kami memanggil pihak KPU untuk mengetahui proses sampai terjadinya salah tulis nama parpol. Apalagi nama yang dicantumkan ini bukan nama parpol peserta pemilu,” ungkapnya.
Selanjutnya, Bawaslu akan memanggil Partai Golkar untuk dimintai keterangan tentang kesalahan penulisan itu. “Sebab, laporan kesalahan penulisan ini disampaikan Partai Golkar kepada Bawaslu,” tegasnya.
Muklas Kurniawan, sekretaris DPD Golkar Kota Probolinggo mengaku kecewa dengan kesalahan penulisan nama Golkar. Menurutnya, hal itu jelas merugikan Golkar. Terutama dalam masa-sama sosialisasi saat ini, apapun alasannya, apa lagi hanya ditutupi seperti itu, seharusnya dirobah semuanya, sehingga tertulis dengan benar tanpa adanya coretan ataupun tempelan.
“Kami kecewa dengan kesalahan penulisan nama tersebut. Tidak bisa menyalahkan pihak ketiga karena pastinya sebelum dicetak ada proses Verifikasi dulu. Termasuk ditandatangani oleh komisioner,” sesalnya.
Pihaknya persuasif saja dalam menyikapi persoalan ini. Tapi baliho itu hendaknya diperbaiki dengan benar. Tadi ada yang melihat cuma ditempel kertas begitu saja. Padahal, saat ini musim hujan. Jelas kertas yang dipakai penutup cepat lepas. “Segera diperbaiki dengan baliho yang baru. Kalau tidak segera diperbaiki khawatirnya kader di bawah akan semakin mempersoalkan itu,” pintanya.
Muklas sendiri mengaku baru tahu ada keselahan tulisan dari kader. Kesalahan itu terjadi di semua dapil. “Kalau nama-nama caleg-nya tidak ada yang salah. Hanya nama parpol-nya,” tandasnya.
DPD II Partai Golkar Kota Probolinggo bidik 8 kursi DPRD setempat. Figur Fernanda Zulkarnaen diandalkan untuk mendongkrak perolehan suara partai. Dari 30 kursi di parlemen, DPD II Partai Golkar Kota Probolinggo menargetkan 8 kursi dalam Pileg 2019. Target ini naik 3 kursi dibandingkan dengan perolehan pada Pileg 2014 lalu yang hanya 5 kursi, diharapkan kesalahan tulis tersebut tidak ada pengaruhnya, tambahnya.(Wap)

Tags: