Calon Sekda Mengerucut Jadi Tiga Orang

Wali Kota Hadi

Probolinggo, Bhirawa
Proses seleksi calon Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Probolinggo yang diikuti 15 calon kini menyisakan tiga nama. Ketiganya lolos dengan nilai terbaik dan ketiga nama terbaik tersebut yakni Ninik Ira Wibawati (Kadinkes), Budiono Wirawan (Asisten Administrasi Umum) dan Sudiman (Kepala Dinas Perikanan). Pengumuman di laman resmi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BKPSDM) Kota Probolinggo.
Selain itu, juga diumumkan melalui surat resmi. Nomor 800/08/Pansel/2019 tentang penetapan 3 peserta terbaik seleksi terbuka pengisian jabatan pimpinan tinggi Pratama Sekretaris Daerah di lingkungan kota Probolinggo tahun 2019.
Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengatakan, figur sekda yang diharapkan sosok yang mampu menerjemahkan visi-misi wali kota dan wakil wali kota. Apalagi, visi-misi itu telah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Menurutnya, Sekda itu seperti seorang manajer yang paham soal perencanaan, pengelolaan, monitoring, dan evaluasi. Serta, harus bisa menjelaskan fungsinya secara optimal dengan memahami segala hal terkait OPD. Sekda juga bisa menguasai dan menjalankan setiap sektor OPD, seperti sektor pelayanan, sektor pendapatan, serta koordinasi.
Hadi mengatakan, sebagai penjabat pemimpin tinggi pratama, sekda harus mampu membawa perubahan positif yang signifikan dari sebelumnya. Terutama untuk menaikkan dan memacu kinerja ASN di bawahnya. “Untuk figur sekda yang jelas harus bisa menterjemahkan visi-misi saya yang telah masuk RPJMD,” tegasnya, Rabu (6/11).
Semua kepala OPD mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sekda. Karenanya, siapapun nanti sekda yang terpilih, pihaknya berharap figur tersebut bisa menerjemahkan RPJMD, sebutnya lagi.
Kepala BKPSDM, Rachmadeta Antariksa, menyebut, 3 nama diatas berdasar nilai tertinggi hasil uji gagasan dan wawancara oleh panitia seleksi. “Selanjutnya, dari tiga nama itu, yang akan menentukan adalah Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin. Pemilihan satu di antara tiga itu, hak penuh wali kota,” ujarnya.
Usai penetapan 3 nama tersebut selanjutnya berdasarkan dari jadwal pansel, pada 8 November dilakukan pelantikan. Saat ini masih proses pengajuan Administrasi untuk izin melakukan pelantikan.
Ketua Komisi I DPRD Kota Probolinggo Abdul Azis mengatakan, Wali Kota merupakan jabatan politik. Sedangkan, peran sekda menjembatani komunikasi antara wali kota dengan ASN.
Posisi sekda sangat penting dalam pemerintahan. Sebagai politik birokrasi yang menjembatani antara Wali Kota dengan ASN (Aparatur Sipil Negara). Sekda harus siap secara psikologis untuk memimpin ASN, mampu membangun komunikasi yang baik, serta memahami persoalan kebijakan publik, paparnya.
Melihat pentingnya jabatan sekda, maka proses seleksinya harus dipastikan lebih baik. Tidak hanya melibatkan pihak perguruan tinggi sebagai panitia seleksi (pansel). Namun, menurut Aziz, juga perlu melibatkan orang-orang yang memiliki kompetensi dalam bidang psikologi, komunikasi, dan kebijakan publik. “Itu, untuk mengetahui sejauh mana kesiapan calon sekda dalam hal psikologinya, kemampuan komunikasi, serta dalam hal kebijakan publik,”tuturnya.
Disinggung mengenai kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang dinilai memiliki kemampuan sebagai sekda, Aziz enggan berkomentar. Menurutnya, sebagai kepala OPD masih belum bisa menunjukkan secara khusus kemampuan sebagai sekda. “Karena sebagai kepala OPD hanya menjalankan tugas sesuai tugas pokok dan fungsi,” tambahnya. [wap]

Tags: