Cawali Surabaya Machfud Arifin Prioritaskan Kesejahteraan Guru

Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya—Irjen Pol (purn) Machfud Arifin, Selasa (19/5) ketika bersama para guru TK dari kelompok pembelajar se-Surabaya. [andre/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Guru TK menjadi salah satu profesi yang terkena dampak Covid-19. Mereka telat menerima gaji, karena beberapa orang tua siswa tidak mampu membayar Biaya sekolah. Akibatnya, perekonomian guru TK terganggu.
Karenanya, beberapa perwakilan guru menyampaikan keluh kesahnya kepada Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya Irjen Pol (purn) Machfud Arifin, Selasa (19/5). Koordinator kelompok pembelajar se-Surabaya Untari Kartika mengaku, sejak proses belajar mengajar dilakukan melalui daring, guru TK tidak pernah menerima gaji.
“Model pembelajaran sekarang kan daring, sekolah tutup, orang tua murid tidak bayar uang sekolah. Imbasnya banyak guru TK yang tidak bayaran,” curhatnya saat bertemu dengan Machfud Arifin.
Untari meminta Machfud Arifin memperhatikan kesejahteraan guru TK saat menjadi Wali Kota Surabaya dikarenakan saat ini Kesejahteraan guru TK di bawah standart, gaji perbulannya sangat jauh dari UMK Kota Surabaya. Para guru TK ada yang hanya terima gaji Rp150 perbulan.
“Support dari Pemkot hanya uang transport Rp 250 ribu, kalah jauh dengan PTT yang bisa terima di atas Rp1 juta. Tolong kesejahteraan kami ini lebih diperhatikan lagi,” ujarnya.
Menurutnya, para guru TK se-Surabaya memiliki harapan besar kepada Machfud Arifin. Memang sebagai guru tidak bisa berpolitik, tetapi melihat sosok Machfud Arifin yang dinilai mampu membawa kesejahteraan bagi masyarakat Surabaya, persatuan guru TK di Surabaya siap memenangkan Machfud Arifin menjadi walikota Surabaya.
“Guru tidak berpolitik, tapi kalau ada sosok calon wali kota yang membuat guru naik, yaitu pak Machfud, maka kami siap mendukung dan memenangkan,” tegasnya.
Dia meminta Machfud Arifin memberi bekal pengetahuan dan pelatihan untuk tingkatkan SDM guru. Sebab, kebijakan pendidikan saat ini lebih menitik beratkan kepada penggunaan aplikasi berbasis IT. “Tingkatkan SDM guru, supaya program menteri pendidikan yang sudah bagus bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.
Machfud Arifin yang menerima keluh kesah para guru TK sangat prihatin, terutama terkait dengan gaji guru yang dibawah standar UMK Surabaya. Selain itu, operasional sekolah juga terganggu karena pandemi covid-19.
“Gajinya sangat tidak memadai, apalagi hidup di Surabaya. Di zaman sekarang gaji segitu bisa untuk apa, ini kasihan tidak ada kepedulian dari Pemkot Surabaya. Apalagi di bulan puasa menjelang lebaran, butuh perhatian dan tunjangan tambahan. Karenanya saya berbagi kasih dengan mereka,” terangnya.
Mantan Kapolda Jawa Timur ini berharap, ke depan kesejahteraan guru TK, PAUD, dan pesantren diperhatikan. Ini sangat penting karena lembaga ini membina generasi penerus bangsa.
Perhatian kepada guru, diakui Machfud, masuk dalam program besarnya setelah terpilih menjadi wali kota. Pendidikan dan kesehatan harus diperhatikan. Terutama terkait dengan kesejahteraan guru. [dre]

Tags: