Cegah Kenakalan Remaja, Program Polisi ‘Goes To School’ Datangi SMKN 4 Bojonegoro

Polres Bojonegoro memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada ratusan siswa dari perwakilan 10 SMA/SMK di SMKN 4 Bojonegoro.

Bojonegoro, Bhirawa
Kenakalan remaja di Bojonegoro kondisinya cukup memprihatinkan. Beberapa waktu lalu sejumlah remaja diamankan pihak kepolisian, hendak melakukan aksi balap liar. Tidak hanya kenakalan remaja, hal mencemaskan lainnya adalah penyalahgunaan media sosial atau medsos, penyebaran berita bohong atau hoax.
Merespon kondisi tersebut, Polres Bojonegoro memberikan pembinaan dan penyuluhan kepada ratusan siswa dari perwakilan 10 SMA/SMK di lapangan SMKN 4 Bojonegoro, Selasa (13/8) kemarin.
Kapolres Bojonegoro melalui Kabag Ren, Polres Bojonegoro, AKP M Nur Djzaeni menyampaikan, kenakalan remaja di Bojonegoro harus segera ditangani. Pasalnya, remaja merupakan generasi penerus atau asset bangsa yang harus dibina dan diarahkan dengan baik.
“Selain kenakalan remaja, hoax juga arus diperangi bersama karena bisa menyesatkan semua orang,” ujarnya.
Dirinya mencontohkan beberapa contoh kasus tentang dampak negatif orang-orang yang menyebarkan berita hoax, yang bisa menyesatkan banyak orang terutama dampak secara psikologis, seperti kasus adamya berita hoax adanya bom disebuah mall yang terjadi dijakarta beberapa waktu lalu.
“Ingat, penyebaran berita hoax dapat diancam 6 tahun penjara, karena melanggar Pasal 28 ayat 1 UU ITE,” bebernya.
Dirinya juga menghimbau untuk menghindari perbuatan yang merugikan diri sendiri, orang tua maupun sekolah seperti penyebaran berita bohong, dan kenakalan remaja lainnya.
“Belajar dengan penuh semangat, agar dapat meraih prestasi upaya menjadi kebanggaan orang tua, dan harus patuh dan taat kepada orang tua serta para guru,” ujarnya.
Dalam kegiatan pembinaan dan penyuluhan ini, Kepala SMKN 4 Bojonegoro, Edy Yusuf menyampaikan, ada sekitar 300 siswa yang ikut dalam kegiatan ini diharapkan menjadi pioneer – pioneer pelopor bagi sekolah masing-masing untuk bisa mencegah kenakalan remaja dan memerangi berita hoax.
“Seluruh siswa, bisa turut memerangi pemasalahan kenakalan dan hoax di Bojonegoro,” terang Edy.
Diharapkan dengan diadakan sosialisasi tersebut agar para pelajar jangan sampai menjadi bagian pelaku berita bohong, penyebar atau pun korban dari berita hoax tersebut, pasalnya seiring dengan meningkatnya kemajuan teknologi bisa mengakibatkan penyebaran informasi tentang berita hoax dimasyarakat semakin cepat menyebar.
“Dengan kondisi tersebut menuntut kepada semua siswa atau pelajar untuk memiliki kemampuan untuk mendeteksi dan menghentikan hoax agar tidak menyebar,” pungkasnya.
Maka kegiatan ini untuk antisipasi agar supaya nantinya Bojonegoro mempunyai generasi solid yang anti hoax, anti kenakalan remaja dan menjadi generasi remaja yang bisa menjaga NKRI secara baik dan utuh.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdindik) Provinsi Jatim wilayah Kabupaten Bojonegoro, Adi Prayitno menyampaikan, menyambut baik kegiatan tersebut atas sosialisasi yang dilakukan pihak kepolisian kepada peserta atau pelajar terkait pembinaan dan penyuluhan tentang antisipasi kenakalan remaja dan berita bohong.
“Harapannya, dengan mengikuti sosialisasi ini dengan sungguh-sungguh sepenuh hati yang nantinya akan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari baik di sekolah maupun di rumah dan masyarakat,” imbuhnya. [bas]

Tags: