Cegah Kenakalan Remaja, Risma Minta Pelajar Aktif di Ekstrakurikuler

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menyerahkan pemenang kompetisi Suroboyo Student Baskeball Championship, Senin (10/12). [trie diana/bhirawa]

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menutup kompetisi Suroboyo Student Basketball Championship di Lapangan Basket Kampus C Universitas Airlangga (Unair), Senin (10/12). Kompetisi basket antar SMP se-Surabaya yang diselenggarakan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya ini diikuti 72 tim putera dan 48 tim puteri yang memperebutkan Piala Wali Kota.
Sebelum menutup kompetisi, Wali Kota Risma menyerahkan hadiah kepada pemenang kompetisi kategori tim puteri. Untuk tim puteri, peringkat pertama diraih SMP Katolik Angelus Custos 1, peringkat dua diraih SMP Petra 1, dan peringkat tiga direbut SMPN 22 Surabaya.
Sementara perebutan peringkat pertama dan kedua kategori putera antara SMP NSA dan SMPN 1 Surabaya disaksikan langsung oleh Wali Kota Risma. Pertandingan final putera tersebut dimenangkan SMP NSA dengan skor 40-34. Sedangkan peringkat tiga diraih oleh SMPN 17 Surabaya.
Wali Kota Risma mengatakan, dalam beberapa hari terakhir ditemukan anak-anak Surabaya yang larut dalam kenakalan remaja. Padahal sebelum-sebelumnya, hal itu jarang ditemui. Untuk itu, ia meminta seluruh anak-anak Kota Surabaya, baik yang berasal dari sekolah negeri maupun swasta, aktif dan mengikuti minimal satu ekstrakurikuler. Sebab, hal ini bisa dijadikan salah satu cara untuk mencegah kenakalan remaja.
“Bapak ibu guru dan kepala sekolah, Pemkot Surabaya punya lapangan banyak. Ada Gelora Pantjasila, Gelanggang Remaja, dan lain-lain. Itu bisa digunakan siswa sekolah dan tinggal diatur jadwalnya. Dengan mengikuti ekstrakurikuler, bisa menyelamatkan anak-anak dari kenakalan remaja,” kata Wali Kota Risma dalam sambutannya.
Wali Kota perempuan pertama di Kota Surabaya ini mejelaskan, jika bisa menyelamatkan anak-anak dari kenakalan remaja, tumbuh kembang anak-anak menjadi luar biasa. “Misalkan ada anak ingin belajar drama, tapi belum ada guru drama, akan saya carikan. Ini semua demi menghindarkan anak-anak dari kenakalan remaja,” tuturnya.
Wali Kota Risma menegaskan tidak menutup kemungkinan anak-anak yang berprestasi di bidang olahraga basket untuk dikirim ke luar negeri. Seperti halnya dengan 10 anak-anak Surabaya yang sudah dikirim ke Liverpool Inggris, beberapa waktu lalu. “Kalau kalian bermain basket dengan baik dan mau belajar dengan baik, akan ibu kirim ke luar negeri,” jelasnya.
Ia juga berpesan tidak ada alasan nilai sekolah jatuh hanya karena sering berlatih basket. Yang terpenting adanya kemauan dan pintar mengatur jadwal. “Ibu dulu pemain voli dan masuk tim basket sekolah. Ibu bisa lakukan keduanya dan nilai tidak ada yang turun,” katanya.
Ia meminta anak-anak untuk berprestasi bukan hanya bidang akademik, bisa juga bidang basket, sepakbola, maupun bidang-bidang lainnya. Tinggal berlatih dengan sungguh-sungguh, belajar dengan sungguh-sungguh, supaya berhasil di dua bidang sekaligus. “Tidak ada yang tidak mungkin. Jangan sia-siakan kesempatan yang sudah diberikan,” ujarnya.
Di akhir sambutannya, Wali Kota Risma berpesan agar anak-anak jangan nakal. Tidak boleh terpengaruh dengan perbuatan negatif di luar. Anak-anak Surabaya harus berani menolak. Sebab, sekali terjerumus, akan rugi selamanya. [iib]

Tags: